ANALISIS NOVEL
“KUTEMUKAN Eengkau dalam Sujudku”
Kesabaran
Yang Kuat Dalam Menjalani Lika-Liku Kehidupan, Kepasrahan, Cinta Kasih,
Ketulusan, Keangkuhan, Egois Dan Penyesalan.
Maulan
malik seorang pemuda yang sukses sebagai seorang dokter sapesialis yang sangat ramah, selain itu baik
hati pula berhati tampan. Setampan wajahnya. Halaman ini dilihat dari bacaan
halaman 52 :
“Dokter
berkulit putih bersih itu tampak ramah melayani pasiennya. Pasien yang mengeluh
sakit pada paru-parunya itu tampak canggung
untuk berkonsultasi dengan dokternya. Dokter itu lalu menyuruh pasiennya berbaring di atas bed dan memeriksanya. Setelah
memeriksa pasiennya, sang dokter kemudian menjelaskan diagnosa penyakit yang
diderita pasiennya itu. Dokter itu kemudian menyuruh pasiennya kembali esok hari untuk foto rontgen. Pasien itu lalu
pamit pada sang dokter dan tersenyum penuh harap atas kesembuhan dirinya lewat
bantuan dokter itu.
Dokter berkaca mata minus itu
ingin mengabdikan dirinya untuk masyarakat sesuai bidang ilmunya. Ia sudah
sering kali mengadakan bakti amal dengan menyelenggarakan pengobatan gratis
bagi masyarakat kurang mampu di beberapa daerah pelosok jawa timur.”
Maulana
malik memiliki sikap pantang menyerah , semangt yang tinggi, tidak mudah putus
asa dalam mencari keluargan kandungnya atau orang-orang terdekatnya sejak kecil
dulu khususnya adik kandungnyanya syarifa kamila , mereka terpisah sejak kecil. Halaman ini di
lihat dari bacaan halaman 113 :
“saya
sangat ingin bertemu dengan orang-orang yang ada dimasa kecil saya dulu.
Bertemu dengan bapak dan ibu saja saya sudah bersyukur sekali . walaupun saya
tidak bisa bertemu dengan ibu sri, paling tidak sya bisa ketemu mas anto, pak
yono yang dulu sudah menganggap saya
sebagai keluarga kandungnya sendiri dan merawat saya ketika orang tua
kandung saya meninggal. Terpenting lagi syarifa. Karena dia satu-satunya sudara
sekandung saya. Saya ingin sekali bertemu syarifa,” kata king dengan mata
berkaca-kaca.
“kami meminta tolong kepada bapak
dan ibu untuk membantu king mencari keluarganya. King sangat ingin bertemu keluarganya.
Terlebih lagi dengan adik kandungnya.” Sahut Bu Jenny.
“Insya ALLOH. Kami juga akan
berusaha mencari keberadaan anto,” jawab pak Joko.
King terdiam. Dia sangat berharap
usahanya tidak sia-sia ia ingin sekali bertemu dengan keluarganya. Kerinduan
yang lama terlupakan itu tiba-itba menghujam pikiran dan batinnya bertubi-tubi. Sedih dan perih ia
rasakan. Ia begitu merindukan keluarga kandungnya, keluarga angkatnya , dan
juga adik kandungnya syarifah. Ia berharap bahwa orang-orang yang dirindukannya itu masih hidup dan sustu
saat nanti bisa bertemu dan berkumpul lagi dengannya. Ia pun berusaha keras
mengumpulkan kepingan-kepingan masa lalunya sembari terus berdo`a dalam hati
agar usaha kerasnya membuahkan hasil. Ia
yakin bahwa ALLOH pasti mendengar dan
mengabulkan setiap do`anya sekalipun dia hanyalah hamba yang hina dan penuh nista. Satu keyakinan dalam dirinya
yang selalu memompa semangat nya, “Aku
pasti akan bertemu, Syarifah.”
Maulana
malik/King adalah seorang yang sangat penyayang, sikap penyayangnya itu ia
limpahkan seutuhnya kepada adiknya syarifah. Halaman ini di lihat dari
bacaan halaman 269,270,274:
“Kakak masih ingin hidup bersama
mu mila. Dua puluh tahun kita terpisah.
Kk sangat merindukanmu. Kakak masih ingin mencurahkan kasih saying kakak yang
terlewatkan dua puluh tahun ini,” kata King sambil memandangi adiknya. (hal
269)
“Kakak akan lindungi kamu mila.
Kakak janji . nggak ada laki-laki lain yang bisa nyakitin kamu lagi,” (hal 270)
“kakak itu sayang sama kamu mila.
Kakak cinta sama kamu. Coba kalau kakak ga sayang , ga cinta sama kamu mungkin
kakak cuekin saja. Mungkin kakak tidur di rumah malam ini. Jauh lebih nyaman
tidur dikasur empukku dari pada tidur di
sofa rumah sakit, nungguin orang sakit lagi. Walawpun kamarnya VVIP,” Kata
King. (hal 274)
Syarifah
kamilah adalah seorang yang sangat shalihah , seorang wanita tangguh
dan tidak pernah menyerah, mempunyai hait emas , yang sangat mulia.
Halaman ini di lihat dari bacaan halaman 55 :
Sementara itu di Kediri, seorang
gadis sederhana yang hidup berdua dengan ayahnya. Gadis itu adalah syarifa
kamila. Yang sekarang akrab dipanggil mila. Kehidupannya berbalik 180
derajat sejak ibu nya , Bu Nuraini
meninggal dalam kecelakaan ketika ia
duduk dibangku SMP. Ayah nya, pak Hadi depresi berat karena ditinggal
mti istrinya. Hal tersebut memengaruhi sehingga usahanya bangkrut.
Sejak bangkrut itu pak Hadi
danMila pindah ke Kediri. Mereka tinggal di sebuah kontrakan yang sempit.
Selepas SMP untuk menyambung hidupnya
Mila menjual jajanan goring dari kampong ke kampong. Pak Hadi sudah tidak mampu bekerja lagi. Ia
sering sakit-sakitan . akhirnya Mila lah yang menjadi tulang punggung pak hadi. Pak Hadi sangat
merasa bersalah pada Mila karena tidak bisa membuktikan janjinya memberi Mila
kehidupan yang layak dan pendidikan yang baik. Seperti dua puluh tahun
silam, ketika ia memgambil Mila dari
keluarga Angkatnya di Jogjakarta. Milapun hanya dapat bersekolah sampai tingkat
Madrasah Aliyah. Itupun didapat karena beasiswa karena Mila siswi yang pintar.
Karena pengalaman hidup yang
menempanya, mendidiknya menjadi perempuan yang tangguh dan tidak pernah
mengeluh. Ia yakini bahwa kehidupannya yang sekarang ini yang
terbaik untuknya. Ia yakin bahwa ALLOH masih menyayanginya karena memberinya cobaan seperti ini. Gadis shalihah
itu tidak pernah lupa mengerjakan sholat lima waktu. Sholat-sholat sunnah
lainnya pun ia kerjakan dengan istiqomah. Hampir setiap malam, ia selalu
kerjakan sholat tahajjud, lalu ditutup dengan witir. Puasa senin-kamisnya pun
tidak pernah bolong, kecuali jika ia ada udzur. Gadis yang rendah hati itu
pun selalu bersikap baik terhadap
tetangganya. Ia tak segan memberikan bantuan dan pertolongan pada orang yang kekurangan.
Padahal ia sendiri juga dalam kekurangan.
Mila
adalah seorang wanita yang sangat sabar dalam menjalani cobaan yang di timpanya
silih berganti, dia serahkan semua kembali kepada ALLOH swt. Halaman ini di
lihat dari bacaan halaman 162 :
Gadis itu tertunduk sedih dalam
keadaan yang memprihatinkan. Tubuhnya masih diikat tali yang begitu kuat
melilit tubuh kurusnya. Gadis itu bahkan menjadi sangat kurus. Matanya cekung
dan sayu, rambutnya kusut masai. Tak ubahnya seperti mayat hidup. Ia lemas
terlukai.
Sesekali Brama datang hanya untuk
menciuminya. Setiap kali Brama datang, ketakutan langsung menyergapnya. Ia tak
mampu berbuat apa-apa selain hanya bisa diam sambil menangis membiarkan Brama menjelajahi seluruh
tubuhnya. Bahkan Brama tak segan melukai Mila
jika Mila tidak mau di sentuh dan
berontak.
“laa haula wa la quwwata illa
billah…” ucapnya lirih. Batinnya masih sanggup berdzikir ditengah keadaan yang
seperti itu. Berdzikir adalah
satu-satunya cara yang membuatnya tenang.
Ia telah memasrahkan segalanya kepada ALLOH.
Aki
mamat adalah tetangga dekat Bapak
Muchtar Harun dan Ibu Fatima. Mereka mempunyai 2 orang anak bernama
Maulana Malik dan Syarifa Kamila. Saat itu orang tua mereka pergi ke banjarmasin
kekerabat nya dan kedua anaknya dititipkan ke Aki Mamat. Dari dulu Aki mamat
memang sangat dekat dengan kedua bocah itu.
Watak
aki mamat sangat baik hati, lelaki tua itu sangat alim. Hal ini terdapat pada
halaman 21 :
Seolah-olah malaykat pencabut nyawa tersenyum mengajak Aki Mamat pergi langsung
ke Surga. Lelaki yang senantiasa menjaga
wudhu, sholat sunnah dhuha. Dan tahajjud itu di makamkan pagi itu juga diiringi
isak tangis keluarganya.
Aki
Mamat juga mempunyai rasa iba/simpati yang besar kepada orang lain. Hal ini
terdapat pada halaman 14 :
“Sri, Syarifa dan Malik kita yang rawat. Kita asuh dia sampai dewasa.
Dua bocah ini sudah ndak punya orang tua lagi,” Kata Aki Mamat dengan wajah sedih. Air mukanya berubah
ketika ia mengigat orang tua kedua bocah
ini telah tiada.
Ibu
sri adalah anak dari Aki Mamat. Dan pak Yono adalah suami dari Ibu Sri. Anto
adalah anak dari pak Yono dan Ibu Sri.
Watak
Ibu sri terkadang emosinya tidak bisa
ditahan. Hal ini terdapat pada halaman 35:
Bara api tersirat pada dua bola
mata Sri. Andai saja ia bisa, ia ingin membunuh suharso saat itu juga , ketika
ia tahu bahwa ternyata suharso sangat picik menjual anaknya maulana malik.
Amarahnya meluap-luap. Segala sumpah serapah dan umpatan terlontar begitu saja dari mulut sri sebagai luapan
emosi dan kekecewaannya yang begitu besar pada suharso. Sosok Maulana Malik
yang menggemaskan terlintas dipikairannya.
Watak
Yono adalah terburu-buru mengambil keputusan dalam bertindak , jalan sendiri
tanpa membicarakannya terlebih dahulu kepad istrinya. Di sinilah berawal
bencana itu.
.
Hal ini terdapat pada halaman 23,24 :
“Aku maksain diri. Aku pinjam
uang buat dagangan dari pabrik. Kalau nggak gitu malah nggak jalan. Namun…., sekarang
akhirnya malah gini…, jualan udah ngak laku , kena tipu lagi. Utangku juga
numpuk,” kata yono panjang lebar.
Srri mencoba mengerti apa yang
dikatakan yono.
“sampean pinjem uang kemana, pak
?” Sri memberanikan diri bertanya kepada suaminya. Ia yakin bahwa suaminya itu
meminjam uang ke orang lain. Dan ia ingin memastikan siapa yang meminjamkan uang kepada suaminya.
“Ke Ndoro Suharso,” Jawab Yono
sambil menunduk.
“apa???Ndoro Suharso???” Sri mendadak kaget. Jawaban dari suaminya
itu telah meluluhantakkan seluruh
persendiannya. Aliran darahnya serasa berhenti mendadak. Kaku.
“Kenapa harus pinjam ke dia , pak
?”
“Karena yang bisa pinjamin Cuma
dia bu. Yang punya duit banyak ya Cuma dia, Bu”
“Apa sampean lupa pak? Banyak
bakul lain yang bangkrut 2x lipat karena
mereka pinjam ke duit suharso? Bunganya mencekik. Bapak ini ngawur! Terus kalau
begini, Bapak mau bayar pakai apa?? Dagangan juga nggak laku,” Sri mulai
terpancing emosinya. Kali ini ia benar-benar kecewa pada suaminya karena salah
langkah. Berurusan dengan Ndoro Suharso sama dengan menambah masalah.
“Aku nggak tahu, Bu…,” Yono
menerawang jauh.
“Setiap kali ada masalah
dagangan, bapak selalu cerita ke aku. Aku juga bantuin sampean jualan sekalipun
tidak setiap hari. Kita urusi bersama-sama. Kenapa sekarang sampean ambil jalan
pintas sendiri pa?? sampean udah nggak percaya lagi sama istri mu ???!! ” Sri menjelma menjadi sosok mengerikan yang asing di mata
Yono. Amarahnya meledak. Tatapan mata istrinya yang biasanya meneduhkan kini
berubah menjadi tatpan nanar, seakan-akan yono adalah mangsa yang akan di
terkamnya.
Watak
anto. Anto adalah kakak saudara angkat dari malik dan syarifah. Anto kini
berusia 13 tahun. Anto adalah seorang anak yang mandiri , memiliki rasa
tenggung jawab terhadap keluarganya khususnya ibunya , dia tidak ingin
menyusahkan orang lain. Hal ini terdapat pada halaman 42,23:
Diagnosis dokter , Sri mengalami kelumpuhan pada syaraf-syarafnya,
sehingga Sri tidak bisa bergerak dan berbicara. Sri akan diperiksa lebih lanjut
oleh dokter untuk mengetahui secara detail
apa penyakitnya.
Anto diam merenung di sudut rumah
sakit. Ia memikirkan apa yang akan ia
lakukan selanjutnya. Ia harus menjaga
ibunya dan membawa ibunya berobat. Ayahnya pun ia tak tau entah kemana.
Terbesit di pikirannya ia ingin berhenti sekolah dan bekerja untuk menghidupi
ibu dan adiknya itu. Siapa lagi yang akan menghidupi keduanya jika bukan ia ???
apalagi sekarang ibunya sedang skit. Pasti butuh biaya untuk berobat. Tak
mungkin ia tega membiarkan ibunya terkapar tak berdaya tanpa adanya pengobatan.
Tak mungkin ia hanya menunggu belas kasih dari tetangga-tetangganya. Satu-satunya
jalan adalah dengan ia mencari pekerjaan sekalipun pekerjaan itu mengharuskan
ia berhenti bersekolah. Bocah sekecil itupun sudah memiliki tanggung jawab yang
besar terhadap ib dan adik perempuan kecilnnya itu.
Suharso
adalah seorang juragan kaya di kota Jogjakarta di mana malik dan syarifah
tinggal. Watak seorang suharso sangat jahat, licik , tidak mempunyai rasa belas
kasihan terhadap siapapun serta sangat angkuh. Halaman ini dilihat dari bacaan
halaman 34:
Tak lama kemudian seorang pria
berpakaian necis keluar dari dalam karena mendengar keributan didepan pagar
rumahnya. Dialah sang tuan rumah Suharso Mangkubroto.
Dengan gayanya yang angkuh, dia
mendekati kedua bodyguard nya itu. Salah
seorang bodyguard nya membisikkan sesuatu padanya. Ia lalau tersenyum. Lebih
tepatnya lagi tersenyum sinis.
“ooh…, jadi kamu istri Yono ??”
pria itu kemudian melipat kedua tangannya keperut.
“Iya. Saya istrinya Suparyono.
Saya kesini karena saya ingin bertemu anank saya yang dibawa suami saya kesini.
Maulana Malik. Dia ada di sini kan, Ndoro ??” Sri penuh harap.
Suharso diam. Ia lalu mendekat ke
arah Sri, “Di sini ??”
Kata suami saya Ndoro yang
meminta malik. Katanya Malik mau Ndoro sekolahkan sampai ia besar,” Jawab Sri.
Suharso tertawa keras. Ia tertawa
terbahak-bahak. Sri pun mengerti apa yang tersirat di wajah suharso.
“Saya Cuma ingin ketemu dengan
anak saya Ndoro!!! Dia anak saya!!” Teriak smbil menangis.
“Dasar bodoh!! Apakah mungkin
orang sepertiku begitu baik menolong kalian , heh?? Hahaha…, Dan jangan pernah
kau cari anakmu itu lagi!! Kamu nggak akan pernah bisa jumpai dia lagi!!!
Anakmu sudah kujual Bodoh !!!”
Adalah
tetangga dekat ibu sri dan keluarga. Watak sudarti dan pak joko sangat baik
hati, ramah , suka menolong dan membantu , serta mempunyai sifat rasa empati
yang tinggi. Halaman ini dilihat dari bacaan halaman 40, 42:
“Tapi aku nggak punya uang
sedikitpun lek… aku nggak tau dimana bapak ku sekarang… aku nggak tahu,” Anto
duduk bersimpuh dan menangis.
Sudarti menjadi sangat kasihan
dengan anto. Empatinya muncul lalu
sudarti memeluk anto seperti dia memeluk anaknya sendiri. Anto menangis di
pelukan sudarti. (Hal 40)
“Yang penting sekarang ini gimana
kita nolong Anto, hidup anto berikutnya , juga syarifah. Kita juga harus nyari
yono. Lebih baik dia segera pulang mendampingi istri nya.” Kata joko.
Adalah
kerabat dekat dan bahkan seperti saudara
almarhum Muhtar Harun, ayah malik dan
syarifah.
Watak
mereka sangat baik hati, penyayang ,
sangat menyayangi syarifah kamila
sebagai anak angkatnya. Syarifah di sayangi mereka dengan sepenuh hati dan
ikhlas sebagaimana mereka menyayangi
anak kandungnya sendiri. Terkhusus kepada pak Hadi beliau betul-betul menyayangi Syarifa Kamila.
Halaman ini dilihat dari bacaan halaman47, 57 :
“Mas
Anto, percayalah. Kami akan mengasuh Syarifah dengan baik. Seperti kami
mengasuh dan menyayangi anak kandung kami sendiri. Kami sudah punya satu anak
kandung Brama namanya,” bujuk pak hadi. (hal 47)
“papa
sangat beruntung punya anak seperti kamu sayang. Walaupun kamu bukan darah daging
papa sendiri, tapi rasa sayang papa ke kamu melebihi rasa saang papa ke brama.
Papa sangat mencintaimu Mila,” tutur pak Hadi.
Adalah
anak dari ibu nuraini dan pak hadi. Kakak angkat syarifah kamila. Watak seorang
brama sangat ganas, jahat, keras kepala, tidak bisa menerima kenyataannhidup. Halaman
ini dilihat dari bacaan halaman 61
“papaaa!!! Papaaaa !!!” panggil
suara lelaki dari depan pintu rumah.
Pak hadi pun menghentikan makan
siangnya. Dengan tertatih-tatih ia berjalan kedepan. Ia kaget ketika yang ada
di hadapannya adalah Brama, putra pertamanya yang jarang sekali pulang, dan
hobinya hanya mabuk-mabukan.
“Brama…, ada apa Nak??” pak hadi
gemetaran. Ia menatap putranya takut-takut. Brama sudah menjadi sosok yang
asing baginya. Bukan brama yang dulu yana berbakti kepada kedua orang tua.
Brama kini menjadi laki-laki yang, liar, jahat, dan bengis. (hal 61)
Brama malah semakin menjadi. Ia
menempelkan pisaunya yang mengkilat itu
keleher pak hadi. Pak hadi komat-kamit membaca ayat kursi sambil menangis. Sosok yang ada di depanya itu seakan-akan
bukanlah anaknya lagi, tapi seorang
algojo yang siap mencabut nyawa siapa saja sekehendak rajanya.
Mereka berdua adalah orang tua angkat maulana
malik yang kini berganti nama King Malik Wibisono. Mereka yang merawat malik
sampai sukses sekarang ini . King/malik kini telah menjadi seorang dokter.
Watak
pak Handoko dan Dr. jeanny, baik hati, ramah, penyayang. Mereka sangat menyangi
Malik dan Syarifa/mila walau bukan dari darah daging mereka. Halaman ini
dilihat dari bacaan halaman 243-244:
“King , biarpum mama tidak pernah
mengenal mila sebelumnya , tapi mama
anggap dia sebagai anak mama sendiri. Seperti mama anggap kamu nak. Mila itu
adik kandungmu berarti mila juga anak mama.”
“terima kasih, Ma. Mama begitu
baik… semoga ALLOH membalas segala
kebaikan mama. Sampai kapan pun aku nggak akan bisa membalas Mama. Hanya
ALLOH yang bisa membalas mama dan papa.”
Kata king sambil memegang erat tangan wanita baya itu.
Wanita yang masih terlihat cantik
di usia senjanya itu lalu memeluk anak
lelakinya dengan penuh kasih saying.
Kecupan kasih sayang pun mendarat di
kening King.
“Memiliki mu adalah anugrah hidup terbesar bagi mama dan papa king. Mama dan papa babgga
bisa mendampingimu dari kecil hingga
kamu dewasa seperti ini.”
Adalah
sahabat King/Malik. Firman juga sebagai dokter spesialis di Rumah Sakit Milik
Keluarga King. Watak seorang firman adalah sangat Ramah, mudah bergaul, dan
baik. Halaman ini dilihat dari bacaan halaman 290 :
Keduany tampak akrab. Firman yang
memang selalu welcome itu cocok berbincang-bincang dengan mila yang sama kepribadian dengannya. Mila juga merasa cepat akrab dengan sahabat
kaka nya itu.
Dari kutipan novel “Kutemukan Engkau
Dalam Sujudku” memiliki alur yang
Bersifat maju mundur. Jalinan cerita disusun berdasarkan urutan waktu
yang berjalan ke depan dan berbalik ke masa lalu/lampau.
Dua mobil polisi berwarna abu-abu
itu menepi. Beberapa warga berkerumunan di pinggir jalan raya lepas hutan
Caruban-Saradan. Di tengah rintik hujan menjelang subuh itu telah terjadi
kecelakaan antar mobil sedan tua vs
sepeds motor.
Kecelakaan tersebut terjadi
sekitar pukul empat lewat lima belas menit. Tabrakan itu menimbulkan suara benturan yang cukup keras. Mobil
sedan tersebut ringsek
dan dua penumpangnya tewas
seketika dalam keadaan mengenaskan karena terjepit body mobil.
Sementara itu di sebuah rumah
kontrakan di Jogjakarta seorang leleki tua berusia 65 tahun itu
sibuk menenangkan dua bocah
balita yang sedang ia asuh. Si sulung, Maulana Malik terjaga dari tidurnya ,
lalu menangis dan memanggil-manggil ayah
dan ibunya yang sedang dalam perjalanan
pulang ke jogja. Sementara si
bungsu, Syarifa Kamila badannya mendadak panas dan rewel. Leleki tua
itu tampak kebingungan. Lalu ia membangunkan anaknya Sri untuk membantunya
menenangkan ke dua bocah ini. Leleki tua
itu adalah tetangga dekat malik dan syarifah.
Dua oaring polisi berseragam
lengkap menghampiri sri ketika ia sedang menyapu teras rumah kontrakan orang tua malik dan syarifah. Sri agak kaget dengan
kedatangan kedua polisi itu.
“selamat pagi, benar ini alamat
bapak Muhtar Harun dan Ibu Fatimah?” Tanya polosi yang berseragam lengkap
itu.
“iya benar, ada perlu apa ya pak?” sri bertanya-tanya tidak mungkin
dua tetangga baiknya itu bermasalah
dengan polisi. Perasaannya tidak enak.
“ibu keluarganya?”
“iya , saya keluarganya . ada apa pak ?”
“kami ingin menyampaikan bahwa tadi sekitar pukul 4 mobil sedan hitam dengan nomor polisi AB3215E
yang di kendarai bapak Muhtar Harun dan
Ibu Fatimah mengalami kecelakaan di
lepas hutan Cituban-Saradan ” kata
polisi yang bertopi.
Sri kaget bukan kepalang .
tubuhnya yang kurus mendadak gemetaran. Kemudian sri memberitahukan berita
tersebut kepada aki Mamat dan Suaminya. Keluarga tersebut merasa sedih
atas meninggalnya orang tua kedua bocah
kecil ini Malik Maulana dan Syarifa kamila. Keduanya kini telah menjadi yatim
piatu.
“pak , kasian ya….., anak-anak lucu itu sudah ndak punya orang tua lagi…,”
kata sri kepada yono yang berada
disampingnya . sri memperhatikan kedua anak itu
yang sedang di ajak main oleh aki mamat dan anto.
Aki mamat dan keluarganya
mengangkat Malik dan syarifa sebagai anggota keluarganya sehingga kedua bocah
batang kara itu tinggal dan dirawat ole keluarga Aki Mamat. Malik dan syarifa tidak mempunyai lagi keluarga
karena kedua orang tuanya menikah tampa restu dari keluarga masing-masing
sehingga mereka merantau dari
Banjarmasin ke Jogjakarta menjalani kehidupan.
Aki mamat sangat menyayangi
Syarifa dan Malik seperti cucunya sendiru anto. Walau dalam kehidupannya yang
sekarang juga serba kekurangan namun ia dengan ikhlas ingin merawan dan
membesarkan syarifa dan malik, menyekolahkannya hingga mereka jadi orang dan
dapat mandiri. Yono dan sri pun dengan senang hati menerima kedua bocah itu
sebagai anaknya.
Tiga bulan kemudian aki mamat di
panggil oleh ALLOH SWT,. Yono dan keluarga dilanda kesedihan. Pesan aki mamat
sebelum meninggal untuk merawat dan membesarkan Syarifa Kamila dan Maulana
Malik menjaganya baik-baik.
Yono mondar –mandir di depan
kamarnya . Raut mukanya yang cemas dan murung. Ada sesuatu sebenarnya yang
ingin dikatakan yono kepada istrinya sri, namun ia tak berani.
“Ada apa,Pak ?” Tanya sri. Sri melihat gelagat aneh pada suaminya.
“Bu, ada yang mau aku bicarakan,”
Yono lalu menghela napas
sejenak, “Bu, maafkan aku selama ini
tidak bisa memberi nafkah untuk hidup
sehari-hari yang cukup. Apalagi sejak
beberapa bulan ini.”
“ya ndak papa, pak …, namanya juga orang
jualan lo kadang laku kadang nggak”
Sri
menyadari betul kondisi suaminya. Apalagi seorang pedagang untung-untungan,
kadang laku kadang tidak. Namun sri belum tau permasalahannya awalnya apa.
Baru setelah suaminya cerita sri mulai
menangkap dan mengerti.
“Bu, sejak
beberapa bulan ini daganganku
sepi. Lalu ada pendatang , anak-anak dari
UGM. Dagangan mereka malah
lebih maju dan macam-macam juga lebih lengkap dari pada aku. Modalnya juga
nggak tanggung –tanggung . setiap
hari , ada saja yang beli. Pasti laku banyak. Dan , dia nyedot pembeliku. ”
“karena sepi, aku juga ndak bisa nambah
dagangan. Malah kemarin aku baru saja
di tipu sama orang . dia ngambil satu kodi sandal batik , ngasih uang
muka dua puluh lima ribuh. Katanya sisanya
dibayar lusa setelah semua
terjual . tapi ternyata ? sampai sekarang gak dibayar juga ”
“Aku maksain diri buat minjam uang buat ambil
dagangan dari pabrik , biar bisa jualan lagi, tapi akhirnya malah gini, udah
kena tipu, hutang juga numpuk.” Kata yono panjang lebar.
Sri
mencoba mengerti apa yang dikatakan
suaminya.
“Sampean pinjam uang kemana pak ?” Tanya
sri.
“ke Ndoro Suharso” jawab yono sambil
menunduk.
“apa? Ndoro Suharso???”
sri mendadak kaget. Jawaban dari suaminya telah meluluhlandakkan persendiannya.
Aliran darahnya serasa berhenti mendadak.
“iya… Ndoro Suharso,” yono meyakinkan
istrinya sekalipun ia tahu bahwa
istrinya berontak dalam hati.
“kenapa harus pinjam ke dia pak ?”
“karena yang bisa minjamin Cuma dia bu.. yang
punya duit banyak guma dia.”
“apa sampean lupa pak? Banyak bakul lain yang bangkrut dua kali
lipat karena mereka pinjam duit
ke Suharso? Bunganya mencekik. Bapak ini ngawur! Terus kalau begini bapak mau
bayar pakai apa ?? dagangan jiga nggak laku.” Sri mulai terpancing
emosinya. Kali ini ia benar-benar kecewa pada suaminya karena salah
langkah. Berurusan dengan Ndoro Suharso
sama dengan menambah masalah.
“Aku nggak tahu,buu…” yono menerawang
jauh.
“Setiap
kali ada masalah dagang bapak slalu cerita
ke aku. Aku juga selalu bantuin sampean sekalipun nggak setiap hari. Kita urusi
bersama-sama. Kenapa sekarang sampean
ambil jalan pintas sendiri , pak??
Sampean sudah nggak percaya lagi sama istrimu ???!!” sri menjelma menjadi sosok yang mengerikan yang
asing di mata yono. Amarahnya meledak. Tatapan mata istrinya yang biasanya
meneduhkan kini berubah menjadi tatapan
nanar., seakan-akan yono adalah mangsa yang hendak di terkamnya.
“Selama ini bapak ngasih nafkah dari mana ???
kenapa sampean baru bilang sekarang , paak ??”
“Maafkan aku bu. Aku menafkahi keluarga ini
koret-koret duit sama pinjam Ndoro
Suharso. Tapi kamu biasanya nyalahkan aja bu.
Aku satu-satunya yang cari nafkah di rumah ini. Menghidupi kalian
berempat dengan duit pas pasan.”
Yono pun mulai terpancing emosinya karena istrinya mulai menyalahkan nya. Yono
bermaksud protes pada istrinya itu . suasana menjadi tenang. Atmosfer
kehangatan keluarga yang slama ini
menyelimuti keluarga seketika sirna.
“memang aku yang salah. Sebagai suami aku
nggak becus kerja,” yono lalu bangkit dan pergi meninggalkan Sri dari
kamar.
Sementara
Sri diam di dalam kamar sambil menangis. Ia bingung bagaimana ia bisa
memenuhi kebutuhan ketiga anaknya
yang masih kecil-kecil itu. Apalagi ketiganya
masih dalam masa pertumbuhan . Tak mengapa dirinya tak bisa makan, toh sejak kecil ia sudah
biasa hidup susah, asalkan ketiga anaknya
bisa makan cukup setiap hari,
senyum legah akan tersungging dari wajahnya.
Keesokan
harinya.
Pagi
yang cerah itu tidak dapat membangkitkan
gairah hidup yono. Ia benar-benar sedang
suntuk menghadapi permasalahan
perekonomian keluarga dan usahanya. Kemudian pagi-pagi buta setelah Sholat
subuh yono menstarer motor hondanya hanya ingin menenangkan diri dan mencari
jalan keluar.
Apa
yang bisa kujual, pikirnya. Perabot rumahpun ia tak punya. Hanya sepeda motor bututnya yang bisa ia
jual. Secercah senyum tersungging di wajah
kusutnya. Seakan mengembalikan
harapannya. Walau tak seberapa,
setidaknya masih bisa sedikit-sedikit untuk mencicl utang ke Ndoro
Suharso. Lalu Yono menjual motornya ke temnanya Sobri.
Buru-buru
setelah tiba di Jogjakarta , ia segera pergi kerumah Suharso. Ia berikan uang 1 juta yang ada di tangannya kepada pria berwajah aristocrat itu. Suharso menerima uang 1 juta itu secara datar
tanpa ekspresi.
“saya akan cari uang semampunya, Ndoro,…,
saya akan berusaha.”
“hmmm…” suharso hanya berdehem tanpa kata. Diamnya adalah 1000
misteri yang ada dalam dirinya yang dibungkus dengan berlapis-lapis kain hingga sedemikian tebalnya. Sehingga
orang tak akan mampu membuka lapisan
kain-kain itu untuk menyingkap misterinya . dalam hatinya ia berkata, sampai
mati pun kamu tidak akan bisa melunasi
utang-utangmu ,Yono. Utangmu terlalau banyak. .
Selang
beberapa hari kemudian . yono pun menyerah . ia sudah benar-benar tidak
mampulagi melunasi utang-utangnya. Lalu yono dengan cucuran air mata menghadap
ke suharso minta belas kasihan. Namun suharso tak menunjukkan ekspresi apapun.
Suharso
lalu mengisap rokok creututnya dalam-dalam. Ada sesuatu yang terpendam di balik wajah
aristokratnya.
“Hmmm…, anaknu berapa ????”
“Tiga Ndoro. Dua anak laki dan satu putri.
Dua anak angkat saya . bukan anak kandung.”
“Masih sekolah semua ?? anak siapa yang dua
itu ????”
“yang anak pertama kelas 1 SMP. Yang duananak
angkat saya itu stunya masih TK A, satunya lagi belum sekolah. Mereka anak kerabat saya, sesama pedagang
juga di malioboro. Kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan. ”
“kalau yang namanya Malik Maulana itu ???”
“Dia anak angkat saya yang masih di TK A,
Ndoro.”
“gimana
kalau saya ambil malik itu. Kamu nggak usah bingung . aku sekolahkan dia
sampai besar. Aku yang merawat dia. Jadi kamu nggak perlu lagi bingung untuk
biaya sekolah dan hidupnya. Sudah aku tanggung semua itu. Yaaa itung-itung membantu meringankan beban
kamu, yon,” kata suharso dengan licik. Padahal dibalik semua itu ia
sebenarnya tidak ada niat untuk menyekolahakn dan menghidupi malik. Tapi
Suharso punya rencana lebih busuk yang ia
sembunyikan tanpa yono ketahui yaitu suharso ingin menjual malik. Dan
hasil jual malik akan lebih besar dengan jumlah utang yang dipinjam oleh yono.
Yono
diam sejenak. Dia bingung apa yang harus dia lakukan. Apakah dia menyetujui
permintaan ndoro suharso atau tidak. Ia pun dilema. Kalau malik tetap tinggal bersamanya , malik
tidak akan mendapat nasib yang baik.
Akan hidup susah dan kesulitan untuk sekolah. Namun kalau ia serahkan
malik kepada Sukarso, itu sama dengan ia
melanggar pesan almarhum mertuanya untuk tetep menjaga dan mengasuh malik hingga dewasa. Akan tetapi, kalau malik
bersama suharso, nasib dan masa depan malik akan lebih baik.
Yono
berfikiran seperti itu karena yono tidak tahu apa sebenarnya rencana suharso
dibalik semua ini.
Kemudian
yonopun pulang kerumahnya. Sesampai di rumah yono memberitahukan perihal
suharso yang ingin mengangkat malik. Namun sri tidak setuju apabila Suharso
di ambil oleh yono sebagai penebus hutang mereka.
“pak…!! Kita ini memang orang bodoh. Tapi aku
ngeri pak ! orang itu niat nolong kita atau malah menjebak kita ??? sampean itu
slalu seenaknya sendiri , pak!! Bapak ini masih anggap aku istrimu bukan to ?!
apa yang aku omongkan gak pernah di gubris , apa-apa selalu ngatur sendiri ! sekarang pakai nyerahin malik
segala lagi !! suharso itu licik , pakk
!! dia pasti punya rencana lain.!!” Cerocos Sri berapi-api.
Diam-diam
anto mendengar semua yang dikatakan
orang tuanya dari celah pintu kamar
yang terbuka. Anto hanya tertunduk pilu melihat kedua orang tuanya yang akhir-akhir ini sering bertengkar, membuatnya tidak kerasan di rumah.
“pak!! Kita ini sudah di pesan sama almarhum
bapak. Apa sampean lupa ?? kita yang harus
menjaga dan merawat Malik juga
Syarifah sampai besar nanti” sahut
Sri.
“Bu,
tapi kta juga harus sadar keadaan. Sekarang nggak memungkinkan untuk
itu! Untuk menghidupi keluarga ini sudah
ngos-ngosan rasanya. Anto masih butuh sekolah. Malik dan Syarifah apalagi.
Mereka sekolahnya masih panjang!! Aku takut nggak bisa membiayai. Ibu harus
mikir itu juga !!” balas yono.
“aku yang akan cari duit untuk mereka!!!”
sahut sri. Sri memang perempuan yang
nekatan dan berani. Kadang pikirannya
lebih maju kedepan di banding yono.
“Mau nyari Duit Gimana lagi ,Bu??! Kamu itu
bisanya menyalahkan suami. Aku tahu aku
salah , tapi ini jalan yang terbaik.
Kalau kamu nggak terima ya sudah! Aku capek ngurus istri yang selalu
ngelawan suami!. ” kata yono dengan kesal.
“jadi, sekarang kamu melempar
kesalahan ke aku. Nuduh aku??? Kamu itu suami nggak becus!” sahut sri.
“Bapaaaakkk!!!! Ibuuuu!! Sudaaaahhhh !!!
setiap hari bertengkar saja! Kapan selesainya ? lihatlah syarifah bangun
gara-gara ada orang bertengkar.!!! Sudah pak aku bosan !!!”protes anto
sambil membuka pintu kamar keras-keras .
kupingnya merasa panas mendengar
percecokan orang tuanya itu.
Keesokan harinya . hawa panas menyelimuti keluarga miskin itu. Pasangan suami istri
yang telah menikah 13 tahun itu tidak
lagi harmonis. Keduanya saling membisu.
Yonopun tak mengubris kata-kata sri. Ia pun nekat membawa malik. Pada
suharso. Sri tak bisa melawan suaminya
itu. . ia hanya diam dan menangis di rumah.
Si kecil Syarifah tampaknya juga
mengerti kalau ia akan berpisah dengan
kakak kandungnya itu. Syarifah Rewel terus. Anto kesusahan menenangkan ibunya yang sedang menangis dan
syarifah yang tak bisa diam.
Suharso
tampak senang dengan kedatangan Yono yang membawa malik itu. Pria yang ber
istri 3 itu bersikap sok ramah pada
malik. Malik yang penurut itu hanya diam dan manut saja apa yang dikatakan suharso.
“Malik nanti sekolah yang tinggi. Biar jadi dokter,” suharso membuka percakapan.
Malik mengangguk.
“Malik jangan nakal ya, le…., manut sama
Ndoro Suharso … nanti kalau sudah besar jangan
lupa adikmu Syarifah,” kata yono.
“Iya, pak,” jawab Malik polos.
Yono
pamit pulang. Suharso lalau tertawa lepas. Ia merasa berhasil mengelabui si bodoh yono. Ia juga
berjanji tidak akan mempertemukan lagi malik
dengan keluarganya. Ia benar-benar akan menjual Malik pada bos jaringan sidikat penjualan
anak. Uang yang kelak akan diterima suharso jauh lebih besar
disbanding dengan yang diberikan
kepada Yono.
Beberapa
hari berlalu. Akhir-akhir ini Sri merasa ada yang ganjal dihatinya. Ia terus
menerus memikirkan malik. Akhirnya sri saat itu pergi ke terumah suharso ingin
menjenguk malik. Namun saat sampai di rumah suharso sri kaget saat suharso mengatakan bahwa Malik
telah ia jual. Emosi sri naik dan ia memaki-maki suharso. Sampai ai meludah dan
kena di sepatu suharso. Ia ingin melapor kepolisi namun suharso mengancamnya,
karena sri dan keluarga hanya orang kecil
, sehingga sebelum Sri melapor ke polisi bisa saja dengan gampang
suharso membunuh sri sekeluarga. Akhirnya
Sri pun pulang dengan penuh kekecewaan. Sedangkan suharso dengan rasa
puas ia telah menjual malik, namun suharso merasa tidak dihargai dengan
perlakuan Sri tadi. Sehingga Suharso menyuruh Bodyguard nya mencari dukun untuk
mengguna-gunai sri dengan ludahnya.
Sesampai
dirumah sri langsung marah dan menyalahkan yono karena gara-gara dia membawa
malik ke suharso malik malah di jual oleh suharso. Yono merasa bersalah karena sikapnya yang sangat
gegabah mengambil keputusan. Tindakan
yang sangat bodoh, pikirnya. Yono tidak mengetahui sebelumnya kalau
ternyata suharso selicik ini.
“Maafkan aku, Bu… aku memang suami yang paling bodoh di dunua…. Aku memang
nggak berguna… aku yang paling bersalah atas semua ini… maafkan akau , bu…,”
yono menangis sejadi-jadinya. Dia sngat merasa bersalah. Tapi dia tahu kalau
semuanya sudah terlambat, ttidak ada lagi gunanya.
“sekarang kita nggak tahu kemana kita harus nyari Malik,Pak!!! Percuma sampai sujud-sujud ke
suharso pun nggak akan di kasih tahu! Menghubungi polisi pun tidak mungkin.
Harso hanya akan membunuh kita sekeluarga lebih dulu,” kata Sri.
Anto
diam di pinggir pintu sambil mendekap erat Syarifah. Anto menangis
sesnggukan melihan kedua orang tuanya,
terlebih lagi pada ibunya yang marah
besar pada bapaknya.
Yono
lalu berdiri. Ia menggenggam tangan istrinya dengan tatapan mata yang penuh harap. Sri diam tak
menatap suaminya.
“Bu, aku akan cari malik sampai dapat! Aku
akan pergi cari malik!” kata yono.
Ia lalu melangkahkan
kakinya .
Sri
tetep diam . anto berusaha emncegah
bapaknya.
“Bapak mau kemana?? Jangan pergi,Pak,”
pinta anto sambil menarik tangan Yono.
Yono
lalu memeluk anto. Bapak dan anak itu
menangis sesenggukan.
“Maafkan Bapak, To…. Bapak mau cari Malik, ”
kata Yono.
Yono
lalu melangkah pergi tanpa menghiraukan Anto yang berusaha mencegahnya. Sementara Sri diam tidak mencegah suaminya pergi. Anto menangis meraunga memanggil-manggil bapaknya. Namun, Yono terus melangkah. Yono
berjanji pada dirinya sendiri tidak akan
pulang sebelum menemukan Malik, dan ia
akan bekerja keras untuk bisa menaikkan
taraf hidup istri dan anaknya.
Dengan bercucuran air mata , ia memutuskan untuk segera pergi ke
terminal, kembali ke pekalongan dengan
uang seadanya yang ia miliki.
Suatu
hari. Setelah sholat subuh tiba-tiba seluruh ban sri tidak bisa di gerakkan. Ia
lumpuh mendadak. Bicara pun tak bisa. Anto merasa kasihan melihat kondisi
ibunya yang seperti itu. Anto kemudian memanggil tetangganya ibu sudarti.
Sudarti dan suaminya membawa ibu Sri ke rumah sakit. Mereka yang membiayai
biaya RS. Namun dokterpun memfonis bahwa sri benar-benar lumpuh total. Bahkan dokterpun
tak bisa menyembuhkannya. Akhirnya
beberapa hari di RS ibu sri di pulangkan kembali dan Sri hanya bisa pasrah
menerima keadaannya sekarang. Anto pun tetap setia mendampingi ibunya dan
merawat Syarifah.
Satu
tahun berlalu. Keadaan ibu Sri tetap sama. Anto tetap sekolah dengan bantuan
pak joko suami ibu sudarti tetangga anto.
Saat
itu datang kerabat dekat yang sudah seperti saudara dari ayah Syaifah suami istri dari
blitar . mereka yaitu ibu Nuraini dan pak Hadi. Kedatangan mereka dengan maksud
tulus untuk mengadopsi syarifah. Awalnya anto tidak setuju tapi , akhirnya
mereka berhasil mengadopsi syarifah. Karna Sudarti memberi pengertian
kepada anto bahwa apabila Syarifah bersama mereka Hidupnya akan lebih baik dan
terjamin sesuai janji mereka karena memang pak Hadi adalah orang kaya. Dan
mereka juga dari keluarga ayahnya syarifah.
“le, percayalah…, Syarifah akan lebih
baik bersama Bu Nuraini dan pak Hadi.
Mereka orang mampu. Bu nuraini itu dosen. Pak hadi itu pengusaha sukses di jawa
timur sana. Masa depan Syarifah Insya ALLOH akan lebih baik bersama mereka. Kalau tetep disini kasihan
syarifah,Le…..,nggak ada yang menghidupinya. Nggak ada yang merawat dia Syarifah masih sangat butuh kasih saying
orang tua . bapakmu nggak ada. Ibu mu juga lagi sakit. Kamu sendiri juga nggak
bisa , le…. Aku sama lek joko Cuma bisa
membantu semampunya saja,” kata Sudarti.
Anto
menitikan air mata. Ia menatap kearah ibunya meminta persetujuan.
“gimana, Bu?? Kalau ibu iya aku juga iya….,”
kata anto sambil memeluk ibunya.
“gimana sri ? ini semua juga untuk
Syarifah….,” imbuh sudarti
Sudarti
dan anto menunggu jawaban dari Sri. Sri lalu mengejabkan
matanya tanda setujuh.
“jadi, Ibu setujuh kalau Syarifah di bawa ke
blitar ?” Tanya anto.
Sri
mengerjapkan matanya lagi sambil
menitikkan air mata. Kedipan matanya bukanlah kejujuran hatinya. Hatinya
kembali pedih dan sedih. Ia lagi-lagi harus kehilangan anak angkatnya. Jauh
dilubuk hatinya yang terdalam , ia ingin tetap bersama dan mengasuh syarifah sampai dewasa . namun keadaan yang berbicara
lain. Untuk bergerak saja tidak mampu ,
apalagi merawat dan menghidupi syarifah .
“Bu…, huuuu…uuuuu…., Ibu jangan nangis ya?
Kalau Ibu nangis, Anto juga ikut nangis…,” anto menangis sesenggukan sambil
memeluk ibunya.
Sudarti
yang berdiri di sudut kamar pun ikut
menangis.
“Anto, Sri…, diikhlaskan ya ?? walawpun
Syarifah nanti jauh di blitar, tapi komunikasikan tetap bisa berjalan. Nanti
kalau anto kangen Syarifah bisa telfon orang tuanya di sana,” kata
sudarti menghibur.
Anto
mengagguk pilu. Ia masih belum bisa melepaskan Syarifah 100% di asuh orang
lain. Anto mencoba berjiwa besar dan tabah.
“ya sudah lek….,” kata anto.
“kalau begitu, nanti aku telpon pak Hadi.
Biar bisa ngatur waktu untuk ke sini. Blitar-Jogja kan jauh,”
kata Sudarti. Sudarti lalu keluar kamar
meninggalkan anto dan ibunya.
Anto
tak ingin waktu yang tinggal sebentar
bersama syarifah ini ia sia-siakan begitu saja. Anto seolah tak
ingin melepaskan pelukannya pada Syarifah. Syarifah pun terlihat sangat manja
pada kakak angkatnya.
“Ifah, jangan lupain Mas, ya ? Ifa sayang sama Mas, Kan ?” Tanya anto sambil
memeluk Syarifah.
Jemari
kecil nan lentik itu memegangi wajah
anto. Anto semakin sedih. Ia benar-benar
tidak ingin pisah dengan adik angkatnya itu.
“Mas Anto sayang Ifah…, jangan lupain Mas ya,
Dik..,” anto mencium Syarifah dengan
berlinang air mata.
Tanga
kecil itu secara refleks membalas pelukan anto.
“Ifa… ca..yang….,” kata Syarifah cadel.
Anto
lalu membelai dan mengecap kening
Syarifah.
“Bobok dulu yuk …, besok pagi Syarifah kan mau pergi…, yuk bobo sayang. Mas pengen
ngeloni Ifah. Bobok sama mas ya,” kata anto.
Syarifah
menurut. Syarifah pun terlelap dalam pelukan anto.
Keesokan
harinya. Pak hadi dan Bu nuraini datang
pukul 10 pagi. Keduanya tampak berseri karena akan membawa Syarifah pulang ke
blitar. Anto di bantu sudarti menyiapkan
pakain-pakaian syarifah yang akan di bawa. Anto menyisahkan dua stel baju syarifah untuk di tinggal di rumah sebagai pengobat kangennya pada syarifah
nanti
“nanti kalau mas anto kangen, bisa nelfon
syarifah atau main ke blitar. Atau nanti ketika liburan kami akan kesini.” Jelas
pak Hadi.
Anto
hanya bisa mengangguk pilu. Hendak menolakpun tak bisa. Syaifah sudah terlihat
akrab dengan calon orang tua angkatnya itu.
Syarifah memeng mudah dekat
dengan siapa pun orang yang baru dikenalnya.
“boleh saya peluk Syarifah lagi ???” kata anto pada bu Nuraini yang sedang
menggendong syarifah.
“oh…, tentu, silahkan.” Bu nuraini sambil
menyerahkan syarifah ke anto.
Anto
langsung memeluk syarifah erat.
Ia ciumi pipi dan kening Syarifah
Berkali-kali. Air mata jatuh dari sudut
matanya yang cekung itu. Syarifah menurut saja ketika ia di peluk dan di
ciumi anto. Anto tak lagi berlarut-larut
sedih. Ia berfikir ini juga demi
kebaikan Syarifah. Untuk masa depannya.
Ia lalu mengembalikan syarifah ke Bu Nuraini.
“oh iya, kami mau bertemu, Bu Sri dulu,”
kata bu nuraini.
Anto
lalu mengajak Bu Nuraini ke kamarr ibunya. Sri sudah tahu kedatangan Bu Nuraini dan pak Hadi karena mendengar percakapan antara anto dengan bu nuraini dan pak hadi tadi. Sri tahu bahwa hari ini Syarifah akan
dibawa ke blitar oleh orang tua angkatnya yang baru.
“Bu Sri,…, hari ini kami akn membawa
Syarifah ke Blitar . kami mohon maaf apabila kami sudah lancang pada Bu Sri dan Mas Anto. Kami tulus untuk
merawat dan mengasuh Syarifah.” Kata pak hadi.
Sri
mengerjapkan matanya. Bu Nuraini lalu mendekatkan Syarifah pada Sri yang lemah tak berdaya itu.
Tangan kecilnya meraih tangan Sri.
“ayo nak …, cium ibu Sri.” Perintah Bu
Nuraini.
Syarifah
mendekatkan mulut kecilnya ke kening
sri. Sri tak kuasa menahan air matanya ketika syarifah mencium keninhnya. Hatinya takut apakah ini ciuman terakhir
Syarifah untuknya.
Sekitar
pukul 11 siang, bu nuraini dan pak
hadi pamit pulang. Ketika syarifah naik ke dalam mobil kijang
innova berplat AG warna hitam itu, anto menangis tersedu-sedu. Begitu pula
sri yang tergolek lemah di kamar. Ia bisa merasakan kepergian Syarifah. Ia bisa
mendengar bunyi klakson mobil ketika
mobil itu hendak meninggalkan halaman depan rumahnya, pertanda syarifah
akan berangkat. Andaikan bisa, ia tak ingin
mobil itu datang kemari dan
membawa syarifah pergi. Namun , ia lemah
dan tak mampu berbuat apa-apa. Tangisanya pun juga tak dapat mencegah kepergian syarifah. Hanya doa yang dapat ia panjatkan mengantar kepergian Syarifah bersama orang tua barunya.
Dua
puluh tahun kemudian. Dr. King Malik
Wibisono, Sp.PD yang kerap di panggil King yang bernama asli Maulana Malik. Kini King adalah orang tua
angkat dari Bapak Handoko Wibisono dan
Dr. JeannynLukita Sari, Sp.OT.
Prestasi,
kehormatan, dan kemewahan telah melekat
erat pada diri King. Namun ia jauh dari agamanya. Agama seakan-akan
hanya simbol di KTP saja. Sementara di Kediri , seorang gadis sederhana
hanya hidup berdua dengan ayahnya. Yaitu
Syarifah Kamila yang kini kerap di panggil Mila. Ia adalah seorang gadis yang
cantik, cerdas nan shalihah.
Malik
(King) dan Syarifah (Mila) adalah dua orang saudara yang kini terpisah sejak kecil
dengan kehidupan yang berbanding terbalik antara kakak beradik tersebut. Mereka
sekarang telah berpisah sekitar selama 20 tahun.
Suatu
hari King bermimpi.
Gadis
kecil itu meraih tangan King. Gadis kecil itu mengajak king menari-nari di atas sebuah taman yang penuh bunga
berwarna-warni. Di samping taman mengalir sungai yang jernih airnya hingga
bebatuan dasar sungai dan ikan-ikan
cantik berenang jelas terlihat. Gadis
kecil itu kemudian memeluk King. King menggendong tubuh kecil itu dan menciuminya penuh kasih saying. Keduanya
terlihat begitu sangat dekat.
“kakak…kakak…,” panggil gadis kecil itu.
“iya, sayang…, kakak di sisni…,” kata King sambil membelai rambut gadis kecil
itu.
Tiba-tiba
mendung menggelayut; mengubah langit
yang biru menjadi kelabu. Gumpalan kapas putih yang semula
berarak berganti menjadi warna kelabu jelaga.
Hingga kemudian, hujan pun turun dengan derasnya. Gadis kecil itu
tiba-tiba sudah tenggelam di sungai yang
arusnya mengalir deras. Tangan nya
menggapai-gapai kepermukaan. Ia memanggil-manggil King.
“kakak…kakak…,”
teriak gadis kecil itu sambil
menangis.
Gadis
kecil itu timbul tenggelam di dalam sungai. King berusaha sebisa mungkin meraih tangan gadis itu erat-erat dan berusaha menariknya kepermukaan.
“Syarifaaaaaa……!!!! Syarifaaaaaa
……..!!!!! Syarifa Kamila!!!”
pekik King.
King
lalu tergegap. Ia bangun dengan peluh
membasahi kepala dan wajahnya. Napasnya tersenggal. Kesadarannya masih belum seratus persen. Ia masih belum bisa
menyadari hal yang baru saja terjadi itu mimpi bukan atau bukan. Namun ketika ia lihat di
sekelilingnya, tempat yang taka sing baginya. Ia masih ada di kamar nya, di atas kasur empuknya di bawah selimut tebal.
Tiba-tiba
ibunya masuk dan bertanya tentang king kenapa. King pun menjawab.
“Syrifah kamila Ma. Itu nama adikku.
Seperti dalam mimpi tadi. Berarti memang
benar kata winda, aku harus mencarinya karena dia dalam bahaya. Aku harus
mencarinya kemana Ma?”
“King
tenang. Di sini kamu punya keluarga yang
bisa membantu kamu. Sekarang, kamu tenangkan pikiran kamu. Kamu tidur. Besok pagi kita bicarakan sama papa. Sudah,
jangan pikir yang macam-macam ya. Mimpi
itu bunga tidur, Sayang. Kamu mungkin juga kepikiran dengan kata-kata Winda.”
Kata bu Jeanny.
“Nggak Ma, King yakin mimpi ini
adalah isyarat . king harus segera mencari Syarifah Kamila Ma,” kata King Yakin.
“iya, mama percaya. Sekarang kamu
tidur dulu. Mau mama temani tidur ??” Tanya bu jeanny.
King
menggeleng “Nggak usah, Ma. King lebih
baik tidur sendiri. Mama kembali saja ke kamar.” Kata King.
Bu
jeanny mengecap kening putranya itu dengan lembut. Bu jeanny kemudian meninggalkan King lalu
kembali ke kamarnya.
Sementara
itu , petaka pun mulai datang pada diri Syarifa/Mila. Saat Mila baru saja
berbelanja pisang untuk dagangannya. Mila terjebak hujan sehingga itu menghalangi jalannya untuk
kembali ke rumahnya. Akhirnya ia berteduh. Namu tak lama kemudian sebuah mobil
panther plat W berhenti depan mila. Dua
orang lelaki bertubuh kekar itu menyeret mila masuk kedalam mobil, kemudian
salah stu dari mereka menutup mulut mila dengan kain. Ia berusaha berontak tapi
ia kalah tenaga. Kemudian mila di bawa ke ruangan tertutup yang didalamnya sangat
berantakan di penuhi dengan sarang laba-laba. Tangan mila dalam keadaan terikat
kebelakang kursi , mulutnya ditutupi kain. Ia tak bisa berbuat apa-apa.
Seorang
pemuda membuka pintu ruangan itu dan
menatap Mila penuh kemenangan. Mila sudah
tidak asing lagi dengan wajah tampan namun beringas itu, tak lain adalah
Ezar Bramayanto Hadi alias Brama kaka angkatnya. Wajah beringas itu seperti
singa kelaparan yang siap
menerkam mangsanya. Mila menggigil ketakutan. Ingatan peristiwa yang
nyaris merenggut keperawanannya hampir
10 tahun silam memenuhi otaknya. Ia terus menangis sambil terus menerus melafazhkan asma ALLOH.
Brama
lalu mendekati mila. Sambil tersenyum, ia usap kepala Mila lalu mencium
keningnya. Ia menjauhkan kepalanya dari jangkaun Bram. Ia menundukkan
kepalanya.
“Eiitsss…, Sayang…., kamu sekarang sudah ada di sini bersamaku…,”
brama memegangi wajah Mila. Di
pandanginya wajah adiknya itu dengan
penuh nafsu.
“Loh…, nggak usah nangis , Mila sayang…,”
kata Brama Lembut. Brama menciumu pipi Mila berkali-kali dengan kasar.
Brama kemudian
melepas ikatan kain yang menutupi
mulut mila.
“Bicaralah, sayang…,” kata brama.
Mila
mengatur Napas. Ia menatap brama dengan tatapan benci dan jijik dengan berlinang air mata.
“kenapa kak brama tega sama aku ??. Kenapa
kak brama tega lakukan ini?”
“aku sayang kamu Mila.., aku sayang kamu…,!”
“Aku ini adik mu kak! Itu nggak boleh kak !” kata mila
“kamu bukan adik kandungku mila! Kita nggak
ada hubungan darah apa pun . aku bisa menikahi kamu. Aku berhak itu. !”
bentak brama.
Mila
menagis. “kak brama jahat! Kenapa kk
pernah mencoba memperkosa aku??” balas mila sambil menangis.
“karena aku sayang kamu,Mila!”
“itu nafsu, bukan sayang! Kalaw kk sayang
Mila, kk pasti jagain mila!”
“diam kamu, Mila! Ini salah papa! Kenapa papa
nggak membolehkan aku menikahi mu! Kalau papa membolehkan aku menikahimu aku tidak akan menculik kamu seperti ini !
biar papa juga nyadar!” sambung Brama.
“mila nggak mau menikah sama kak brama!”
“terserah pokoknya kamu harus jadi milikku!!”
“nggak!! Mila nggak mau!! Kk udah nyakitin
mila lahir batin…. Mila nggak mau sama kk! Pulangkan aku sekarang ke papa!”
“jangan harap kamu bisa pulang sebelum kamu
jadi milikku mila!!” brama lalu mencium bibir mila dengan paksa.
Mila
hanya bisa menagis.
“yaa ALLOH…, tolong hambamu ini…,
dengarkanlah aku yaa AALOH….,” doa mila dalam hati.
Brama
lalu menarik jilbab mila hingga terlepas. Brama lalu membelai
rambut mila yang hitam lurus
sebahu itu dengan mesra.
“Kak Brama…,
aku mohon jangan sakiti Mila…,” pinta mila.
“aku nggak menyakitimu Mila! Aku Cuma ingin
kamu jadi milikku! Aku mau lakukan apapun yang kamu mau sayang !”
“aku mau kakak lepaskan aku!”
“Tidak semudah itu ! apa kau pikir aku bodoh!”
“Tolooooong ! Tolooooong!! Tolong sayaaa !! Toloooongg!! ”
teriak Mila.
Brama
lalu tertawa keras.
“percuma kamu teriak. Nggak ada gunanya.
Nggak bakalan ada yang dengar kamu, Mila, Hahaha….. !!!!!” brama kembali menyumpal mulut mila dengan
kain. Brama lalu meninggalkan mila di ruanga itu dan menguncinya rapat-rapat
dari luar.
Di
samping penderitaan yang di alami oleh Syarifah/Mila. Malik/King kk dari mila
kini memikirkan bagaimana caranya untuk bisa menemukan adiknya kembali.
Semenjak dia di beri tahu oleh Winda temannya dan isyarat mimpi itu, King yang
sebelumnya sangat jauh dari agama, selalu ke tempat clubbing saat suntuk,
sholat saja king tidak tahu tata caranya. Kini
ia mulai tersentuh hatinya untuk melaksanakn Sholat, dengan dukungan
dokter shinta akhirnya ia mencoba melaksanakan sholat tersebut. King tak tahu
tata cara wudhu dan sholat, “tapi sebagai
pemula seperti dokter king , dokter
lirik saja orang di sebelah dokter” kata dokter shinta kepada king. Setelah
Sholat King king berdoa, “yaa ALLOH , jikalau memang benar adanya, pertemukanlah aku dengan adikku. Jagalah
ia dimana pun ia berada dari segala kesulitan dan marabahaya.”
Ada rasa
yang berbeda ia rasakan setelah do`a ia panjatkan. Rasa tenang dan tentram yang
luar biasa yang sebelumnya tak pernah ia rasakan. Ia pun tak tahu bagaimana
cara melukiskan perasaannya itu. Secara tak sadar, senyum ikhlas dan tenang
tersungging di paras tampannya seolah memancarkan sedikit cahaya. Dan itu
adalah sholatnya yang pertama kali selama ini.
Sudah
seminggu ini king mulai menyusun rencana untuk mencari adikknya. Pak handoko dan ibu jeanny ikut membantu
king. Secara perlahanpun kini king mulai
berubah jadi lebih baik selama pencarian adikknya. Ia makin kiat belajar
tentang agama islam. Ia belajar dari rekan-rekannya, terutama dokter sinta ,
dokter firman dan supir nya pak djalil.
Mulailah
malik mencari adiknya. Informasi awal di dapatkan dari Erick si sindikat
pencurian anak dimana Bu Jenny dan suaminya Pak Handoko membeli King, kemudian
dari Erick di kasih informasi bahwa malik/King ia beli dari suharso. Kemudian
king dan pak handoko beserta ibu jeanny
menemui suharso dari suharso ia mendapat informasi untuk ke tempat dimana Malik dulu tinggal yaitu
Jogjakarta dekat kraton. Lalu mereka ke
RT sekitar situ, tak begitu sulit buat mencari rumah RT saat di rumah pak RT
mereka mendapat informasi banyak dari pak hudori, lalu setelah pak hudori
certia panjang lebar tentang masa lalu Malik dan keluarganya yang dia tahu pak
hudori mengarahkan king untuk menemui pak joko dan ibu sudarti. Karena selama
sri sakit mereka yang paling dekat sama Sri. Mereka yang mengurusi anak Sri.
Joko dan sudarti lebih dekat dengan keluarga sri. Namun Sudarti kini pindah ke
Surakarta tepatnya di jebres . King , pak handoko dan bu jeanny menuju ke
Surakarta dengan harapan mereka dapat bertemu dengan adiknya dan
keluarganya. King berhasil menemukan
rumah joko dan sudarti. Di situ mereka sangat banyak mendapatkan informasi tentang masa kecilnya dan keluarga nya. Bahkan
joko dan sudarti ikut membantu dalam mencari Syarifah dan keluarga angkatnya
dulu.
Kini
keluarga pak Handoko telah sampai ke Surakarta daerah jebres mereka menemukan
rumah sudarti. Saat bu jeanny telah
menjelaskan kedatang mereka dan siapa mereka Bu sudarti kaget mendengar
penjelasan Bu jeanny. dia tidak menyangka kalau yang di depannya kini adalah
malik maulana , lalu bu sudarti menceritakan masa lalu King dulu saat di
Jogjakarta sebelum ia di jual oleh suharso . king merasa terharu dengan kisah
hidupnya dulu. Lalu King menanyakan tentang adiknya . King/malik menanyakan
syarifah , namun bu sudarti tidak tahu tentang keberadaan Syarifah sekarang
semenjak dia di adopsi oleh pak hadi dan bu nuraini saat sri sakit,sedangkan
anto semenjak ibu sri meninggal dia memilih untuk berdomisili di semarang.
Kemudian pak joko suami Bu sudarti
memberi info bahwa anto sekarang jadi pengusaha makanan yang sukses di kota
semarang. Bu sudarti dan pak joko ikut membantu king dan keluarga dalam mencari
Syarifah.
Setelah
sampai di semarang akhirnya king dan keluarga serta pak joko dan bu sudarti
akhirnya menemukan anto. Anto kaget , antara percaya dan tidak . kini dia
bertemu lagi dengan adik angkatnya yang
yang hampir 20 tahun lalu berpisah. Segera saja Anto memeluk King dengan
penuh haru. King juga sangat senang bisa ketemu sekarang dengan kakak
angkatnya.
Anto
banyak cerita ke King tentang masa lalu king Dan Syarifah. King mendapat informasi
tentang syarifah. ”Syarifah di adopsi pak
hadi dan bu nuraini , mereka tinggal di Blitar” kata anto. Akhirnya anto
mendapat petunjuk se selanjutnya untuk mencari sytarifah ke blitar.
Sementara
itu Syarifah/Mila masih dalam bahaya. Mila hampir putus asa dengan keadaannya
saat ini. Ia merasa sudah tidak ada lagi harapan untuk keluar dari ruangan pengap nan gelap itu. Sesekali brama
daatang hanya untuk menciuminya. Setiap kali Brama datang ketakutan langsung menyergapi Mila. Ia tak
bisa berbuat apa-apa lagi selain hanya bisa diam sambil menangis membiarkan Brama menjelajahi seluruh
tubuhnya. Bahkan Brama tak segan melukai Mila jika Mila tidak mau di sentuh dan
berontak. Lebam hampir disetiap jengkal
tubuhnya dan luka sayatan yang meunguncurkan darah akibat kekerasan Brama tak
sebanding sakitnya dengan hatinya yang terluka mendalam karena
kehormatannya diinjak-injak oleh kakak
angkatnya sendiri.
Gadis
itu tertunduk sedih dalam keadaan yang
memprihatinkan. Tubuhnya masih diikat tali
yang begitu kuat melilit tubuh kurusnya.
Gadis itu bahkan menjadi sangt kurus. Matanya cekung dan sayu, rambutnya
kusut masai. Tak ubahnya seperti mayat hidup.
“laa haula wa laa quwwata illah billah….,”
ucap nya Lirih. Batinnya masih sanggup berdzikir di tengah keadaan yang sempit
seperti itu. Berdzikir adalah satu-satunya cara yang dapat membuatnya
tenang. Ia telah mmemasrahkan segalanya kepada ALLOH. Bersyukur ada leleki tua
yang sering memberi Mila makan diam-diam tanpa brama ketahui , sehingga Mila
masih bisa bertahan hidup.
Sementara
itu, king selama proses pencarian adiknya dia
makin dekat kepada ALLOH . Ia
sadar bahwa selama ini ia bukanlah termasuk orang yang beriman dan beramal kebaikan. Betapa malangnya ia
menyianiakan kesempatan hidupnya dengan hal-hal yang penuh dosa dan maksiat .
pergi kediskotik setiap akhir pekan,
menghamburkan uang dengan mudah, gaya pacarnnya dengan Fonda yang termasuk “free style” , serta semua bentuk kemaksiatan duniawi yang menyilaukannya.
Namun
kini king telah meninggal kan semua itu , sekarng king bertaubat kepada ALLOH.
Perlahan King mulai meningkatkan Sholat 5 waktunya. Kini ia telah berhasil sholat 5 waktu dalam sehari yang
sebelum-sebelumnya tak pernah ia kerjakan. Sekalipun ia merasa itu tersa berat
, namun ia mencoba untuk mengerjakan dengan ikhlas. Ia bersungguh-sungguh
mendekatkan diri kepada ALLOH.
Sholat-Sholat sunnah nya juga berusaha ia penuhi. Do’a-do’a sholat dhuha dan
tahajjud ia pelajari.
Di
rumah sakitpun King tak sungkan atau malu bertanya seputar agama kepada Dr. Shinta atau dokter-dokter lainnya
yang lebih tau tentang agama. Ia merasa senang ketika berhasil mendapat
jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan batinnya.
Hari
selanjutnya dimulai lagi pencarian
syarifah/mila. Kini King hanya pergi bersama Anto, istri anto dan supirnya
menuju ke Blitar. Namu sesampai ke
blitar ternyata pak hadi dan bu nurainu yang mengadopsi Syarifah kini telah
tidak tinggal lagi di situ karena semenjak
bu nuraini meninggal karena kecelakaan pak hadi secara perlahan mengalami
kebangkrutan dalam perusahaannya sehingga rumahnya di sita dan menurut
informasi dari tetangga dekat pak hadi yang
di dapat pak hadi dan syarifah kini pindah ke semarang daerah Kediri. Mereka di beri alamat syarifah dan
pak hadi di Kediri. Keesokan harinya tibalah mereka di Kediri, cukup sulit
mencari alamat pak hadi, namun dengan bertanya ke beberapa orang akhirnya
ditemuakn kediaman pak hadi.
Kedatangan
anto dan king membuat pak hadi kaget dan seakan tak percaya. Namun pak hadi
sangat senang dengan kedatangan mereka. Anto dan king bercerita banyak pada pak
hadi mulai dari awal pencarian hingga
akhirnya bisa menemukan pak hadi. Pak
hadi pun banyak cerita bagaimana
akhirnya ia bisa sampai ke Kediri. Di
akhir cerita pak Hadi menangis tersedu-sedu. Sejak tadi, sejak awal datang King sebenarnya
ingin segera menanyakan di mana adiknya berada. Namun, di
cegah oleh anto melihat pak hadi masih menangis.
“Syarifah di mana sekarang, pak ? saya ingin
bertemu dengannya,’’ kata King.
Pak
hadi sesenggukan. Pak hadi lalu melanjutkan ceritanya. Mereka terkejut mendengar
cerita pak Hadi bahwa Mila
nyaris di perkosa oleh kakak angkatnya sendiri, Brama.
“brama itu naksir berat sama Mila. Saya nggak akan mau menikahkan
gadis se shalihah Mila dengan pemuda berandalan
dan kejam seperti Brama. Walupun saya tidak punya kewajiban langsung
meniikahkan Mila, tapi saya orang tuanya. Saya tetap ingin yang terbaik untuk
anak saya.” Kata pak hadi dengan bercucuran air mata.
King
diam menunduk mendengarkan cerita pak hadi . air matanya menetes perlahan. Ia
tak menyangka bahwa kisah hidup yang
dialami adiknya sebegitu Rumit dan
pelik.
“sudah lebih dua bulan ini, Mila di culik Brama. Kadang brama SMS lewat
saiful. Ngancam saya jangan menelfon polisi . karena kalau saya nekat menelfon
polisi maka Brama akan menyakiti Mila. Saya
nggak tau mila sekarang berada dimana.., ” pak hadi menagis tersedu sedu.
King
memeluk pak hadi erat-erat.
“kamu ada dimana nak.., papa kangen sama Mila
…, ”
“saiful itu siapa pak ??” Tanya anto.
“saiful
itu tetangga yang tinggal di permukiman sebelah. Saifuul sudah banyak
membantu saya. Dia kenal baik pula dengan Mila. Pak joseph dan keluarganya juga
tinggal di permukiman sebelah, sama seperti saiful sering membantu saya dan
Mila.” Terang pak hadi.
“bisa kami bertemu mas saiful pak ??”
Tanya King.
“Bisa , biasany jam-jam segini mas saiful kemari kok. Mas saiful selalu
membawakan makanan untuk saya,” kata pak hadi.
Memang
benar setengah jam kemudian saiful
datang. Saiful agak kaget rumah pak Hadi kedatangan banyak tamu. Pak hadi menyuruh saiful duduk di dekatnya. Pak Hadi pun cerita kepada
saiful tentang tamu-tamunya itu.
“oohh …, jadi sampean ini kakak kandungnya
Mila ??” Tanya saiful pada King
“iya…, sya kakak kandungnya Mila”
“begini. Saya sudah sering mencoba menghubungi Brama. Tapi, selalu tidak bisa. Rupanya Brama
sudah ganti nomor. Brama pernah sekali menyambungkan telfon antara Mila dengan pak Hadi. ”
“lalu ? apa yang bisa kita lakukan
?? ” Tanya anto.
“menghubungi polisi?” tanyan
King.
“jangan. Jangan . itu sama saja kita bertindak bodoh. Sya tahu
siapa Brama. Dia tidak akan main-main
dengan ancamannya. Brama bahkan pernah nyaris membunuh ayahnya sendiri.” Terang
saiful.
“lantas ? bagaiman ?? apa kita hanya diam saja?? Saya nggak mau
adik saya disakiti.” Kata King.
Semuanya
lantas terdiam. Sibuk memikirkan langkah apa yang seharusnya di tempuh.
“saya hanya bisa memohon pada ALLOH agar selalu melindungi
Mila…. Saya rela Brama membunuh saya agar mila di kembalikan denga selamat dan
tidak di sakiti,” kata pak Hadi.
King
terharu mendengar penuturan pak hadi. Pengorbanan pak hadi untuk mila sungguh
besar, sekalipun mila bukan darah dagingnya sendiri.
Kini
mereka hanya bisa berdo’a atas keselamatan Mila.
Satu
Bulan kemudian …, Mila di bantu pak
obeng yang sering memberi nya makan
secara diam-diam tanpa di ketahui brama, dia membantu Mila untuk keluar
dari tempat sumpek itu …, Mila lari sekencang mungkin , sejauh mungkin, sejauh mata memandang tanpa mengaetahui mau
kemana dia yang da di pikirannya
hanyalah ingn jauh dari Brama. Sesekali Mila berhenti. Bersembunyi di balik
pohon yang rindang. Ia masih takut jika
brama dan kawannya mencarinya. Lalu mila bersembunyi masuk kedalam truk yang
berisi terasi yang tak jauh dari pohon tempat ia berlindung. Kebetulan terpal yang menutupi bak terpalitu tidak tertutup
rapat. Saat truknya berjalan Mila merasa lebih legah dan aman. Lama dalam mobil
yang berbau terasi tersebut membuat Mila tak sadarkan diri.
Agung
dan yudi adalah pengemudi truk tersebut
.., saat agung membuka terpal tersebut dia terkejut melihat gadis yang tak sadarkan diri.
Kemudian agung membawanya ke rumah agung karena sangat prihatin dengan keaan
gadis tersebut. Untuk beberapa hari ini Mila tinggal di rumah agung bersama ibu
nya dan adiknya. Keluarga agung menerima Mila dengan senang hati karena mereka
juga prihatin melihat keadaan mila yang seperti itu.
Mila
dalam keadaan depresi berat dan terpukul. Hari-harinya ia habiskan hanya dengan
merenung dan melamun. Di sekap di ruang
pengap dalam keadaan tubuh diikat kencang di sertai dengan siksaan-siksaan dan
pelecehan seksual selama berbulan-bulan
membuatnya terauma berat. Seskali air
matanya turun sambil berkali-kali ia memukul
apa yang ada di sekitarnya.
Sementara
itu saat Brama datang dengan marah-marah ke pak hadi yang saat itu sedang
bercengkrama dengan pak joseph dan istrinya
dan saiful, brama mengira pak hadi menyembunykan Mila namun mila tidak
ada. Brama mengira pak hadi berbohong , bahkan dia nyaris hampir lagi membunuh
ayahnya.., untung ada saiful yang mencegahnya. Dan cerdasnya istri pak joseph
masuk kerumahnya dan menelfon polisi, sehingga tak lama brama memberontak
tiba-tiba polisi datang dan brama langsung lari namun dia telah di kepung polisi bahkan kakinya
telah di tembak.
Sementara
itu mila yang masih di rumah keluarga agung , kini dia memutuskan untuk pergi
dari situ. Mila takut Brama akan menemukannya di situ. Akhirnya mila pergi
tanpa pamit sama siapapun.
Ia
kemudian menghentikan sebuah mobil pick
up yang melintas di depannya. Tujuan mila ingin ke Kediri , namun mobil tersebut
sebenarnya tidak ingin mengarah ke Kediri , namun karena mereka punya niat
jahat , mereka bermaksud untuk menodai
Mila. Namun saat mila di bawa dalam keadaan pingsan telah di bius ke sebuah
gubuk tempat mereka ingin menodai Mila , untung mila berhasil lari saat
sadarkan diri ., sedikit lagi keperawanan mila nyaris terenggut karena Mola
telah dalam keadaan baring dan di atasnya telaha ada lelaki yang telanjang
dada, sangat beruntung Mila segera tersadar dan seketika itu Mila langsung lari dengan memukul pria tersebut yang ke 2
pria yang mau menodai kehormatan mila., mila memukulnya dengan balok di belakangnya.
Mila
segera berlari meninggalkan gubuk itu. Ia berlari sendiri di tengah malam yang
mencekam. Ia menangus. Hatinya perih.
Bertubi-tubi cobaan dan ujian menimpanya. Berkali-kali pula
kehormatannya nyaris terenggut.
Mila
berjaln terseok-seok. Ia berhenti di
bawah pohon cersen. Ia tak mampu lagi untuk berjalan. Tenaganya sudah habis
lunglai. Ia hanya bisa menangis menahan
perihnya cobaan yang ia hadapi.
Tak ada satu pun orang yang melintas di dearah persawahan itu.
“yaa ALLOH…, Lindungilah aku…, Hanya kepada-Mu aku memohon…, ” tangis
Mila.
Wajah
tua papa nya yang penuh kasih sayang
berkelebatan. Ia sangat merindukan papanya. Dan seorang laki-laki yang belum
pernah ia temui, , namun sangat ia rindukan, yakni kakaknya Maulana Malik.
“papa.., Mila takut…, Kak Malik di mana
…, tolong mila kak…,Mila takut…,”
mila masih menangis.
Keesokan
paginya tak pernah terpikirkan oleh pak
joseph dan tito anaknya menemukan mila dalam keadaan tak sadarakn diri
terkapar dan berlumuran darah. Kebetulan pak joseph sedang di Surabaya baru
ingin pulang kekediri, tiba-tiba dijalan baanyak kerumunan masyarakat, dan
akhirnya pak joseph memberhentikan mobilnya dan tito turun melihatnya, ternyata
yang dia lihat terkapar itu adalah wanita yang sangat ia kenali yaitu Mila.
Kemudian masyarakat membantu mengangkat mila naik ke mobil pak joseph.
Kemudian
pak joseph membawa Mila ke Rumah Sakit KCH sesuai saran salah satu
masyarakat. Sesampai di RS KCH mila segera di bawa ke UGD dan di tangani oleh tim medis.
Setenagh
jam kemudian seorang dokter berjilbab keluar dari UGD. Dokter itu menjelaskan kepada pak joseph
bahwa keadaan Mila cukup parah. Saat ini Mila dalam keadaan Krisis. Mila di
rawat Intensif di ruang ICU.
Pak
joseph dan Tito kalang kabut. Satu sisi mereka merasa lega telah menemukan
Mila . namun di sisi lain mereka merasa sedih karaen Mila sedang dalam keadaan krisis. Pak joseph bingung bagaimana menyampaikan
berita into kepada pak hadi. Ia tak akan
sanggup.
Kemudian
pak joseph mengeluarkan handphone nya
dan memberikannya pada Tito. Tak lama kemudian tito tampak sudah
bercakap-cakap dengan saiful. Ia
meminta saiful dan pak hadi segera ke Surabaya sekarang juga. Pak joseph tertunduk lesuh.
Sementara
itu King yang baru saja datang ke RS segera menangani pasiennya yang sedang
krisis dia belum tahu bahwa pasien yang krisis itu adalah adiknya Syarifah
Kamila.
Karena
pasien itu kekurangan darah dan golongan darahnya AB dan persediaan di RS dari
PMI golongan AB juga kosong , akhirnya
dokter king menyumbangkan darahnya untuk pasiennya karena kebetulan
golongan drah Dr.King juga AB tanpa dia sadari
bahwa sebenarnya pasien yang sedang Krisis itu adalah adiknya yang dia
cari-cari selama ini.
King memantau terus keadaan pasien yang di rawat di ruang ICU itu. King prihatin dengan
kondisi pasien tersebut. Pakaiannya koyyak,
sekujur tubuh dan wajahnya penuh luka.
Pasien itu masih bisa bernafas dengan bantuan selang oksigen.
“Ada pembengkakan pembuluh darah di otak,
Dok. Kedua kaki dan pergelangan
tangannya patah.”
“Dokter maria dan lainnya sudah mengecek ke sini?”
“Sudah. Saat ini di persiapkan untuk operasi.” Jawab Dokter Shinta.
Pasien
itu lalu di bawa ke ruang operasi yang letaknya
tak jauh dari ruang ICU. Tim
dokter yang menangani operasi itu adalah
dokter maria Cs yag memang dokter spesialis di bidang-bidangnya.
“Sekarang, Lebih baik bapak berdo’a saja agar
operasinya lancar,” kata King pada Pak Joseph.
“iya Dok terima kasih. ” jawab pak joseph
sedih.
“saya tinggal dulu ya pak” kata King.
Ia lalu meninggalkan pak joseph.
Setelah
dari ruang ICU, King segera ke ruangan nya
untuk mengambil kunci mobil. Ia lupa
berkas-berkas pentingnya mengenai hasil risetnya selama di singapura tertinggal di mobil.
Lalu
ia pun segera keluar menuju parkiran. Kebetulan
mobilnya tidak ia parkir di
tempat parkir khusus dokter yang letaknya terpisah dari bagian induk RS, dekat musholah. Ia
parkir mobilnya di halaman depan seperti
kerndaraan-kendaraan pengunjung RS lainnya.
“mas king!” sapa seorang dari arah
berlawanan.
King
menghentikan langkahnya, lalu ia tatap ke depan. Ia mengenali laki-laki yang memanggilnya
ittu.
“mas saiful!” king segera
mendekatinya. Ia lihat pak hadi telah
berlinang air mata.
“Loh,Mas King dokter di sini ?” tanya
Saiful.
“iya. Lha sampean sama pak hadi dalam rangka pa kemari.?” Tanya King
heran.
Pak
hadi tak sanggup berkata-kata. Tubuhnya melemas. Kakinya serasa lumpuh tak bisa
di gerakkan.
“Syarifah di sini, King…,” kata pak hadi
lirih. Suaranya parau karena kebanyakan menangis.
“apa??? Syarifah di sini ???” king tak
percaya.
“iya mas. Mila di rawat di sini!” sambung
saiful.
King
kaget bukan main. Adik kandungnya dirawat di rumah sakitnya sendiru? Benarkah
itu ?
“mas saiful yang benar saja?! ’’ king
memegangi tangan saiful. Ia butuh kejelasan dari saiful.
“wallohi , mas! Tadi saya di telfon tetangga
, katanya Mila di rawat di ICU karena
tertabrak lari. Makanya saya segera
kesini!” jawab saiful.
King
lalu teringat pada pasien wanita yang
sempat di tangani di ruang ICU
tadi. Apakah itu mila adiknya ????.
tanda Tanya besar hinggap di kepalanya. Ia mendadak panik.
“benar mila di sini mas saiful ??”
“benar mas katanya di ICU’’ jawab saiful.
King
setengah berlari segera membawa Siful
dan Pak Hadi yang nyaris tak kuat berjalam lagi
itu menuju ruang ICU. King tak jadi mengambil berkas-berkas yang tertinggal di mobilnya. King mempercepat
langkahnya menuju ICU.
King
berdiri terpaku tak percaya ketika melihat pak hadi dan pak joseph berpelukan. Ternyata benar , wanita yang dirawat
di ICU tadi memang benar-benar
adik kandungnya yang selama ini dia cari. Dua puluh tahun lebih ia tak pernah
bertemu adik kandungnya itu. Dan, kini ia dipertemukan ALLOH dengan adik
kandungnya dengan cara yang jauh diluar dugaan.
Saiful
mendekati King dan memeluknya. King membalas pelukan King dengan berlinang air
mata.
“Itu benar-benar Mila adikmu , Mas. Yang kau cari selama ini , ”
kata saiful.
“Bodohnya aku tidak mengenalinya tadi, Mas. Padahal, tadi aku mengawasi keadaan di ICU. Dia
ternyata Syarifah Kamila, adik kandung
ku sendiri yang selama ini aku cari…., ”
king menitikan air matanya . “ALLOHU
AKBAR……., ALLOHU AKBAR…………, ” Kata King.
King
sangat bahagia akhirnya bisa menemukan
sosok yang sangat ia rindukan , namun disatu sisi ia sangat sedih melihat kondisi adiknya yang tengah
krisis.
King
lalu mendekati Pak Joseph dan Tito.
Saiful menjelaskan pada pak joseph bahwa King adalah Kakak kandung Mila yang
sudah dua puluh tahun tak bertemu. King memeluk pak joseph dan tito bergantian.
Suasana ruang tunggu ICU itu menjadi
mmengharu biru. Mereka semua lalu berdoa
bersama-sama untuk kelancaran operasi dan kesembuhan Mila.
Sejak
mila di rawat di Rumah sakit, King jarang sekali pulang ke rumah. Hari-hari ia habiskan di rumah sakit. Sebentar-sebentar ke ICU , lalu balik lagi ke
ruang prakteknya. Ia hanya ingin lebih dekat
dengan adik kandungnya itu.
Sudah
lebih dari dua bulan Mila tergolek tak sadarkan diri di rung ICU. Segala daya dan upaya sudah dilakukan oleh tim dokter semaksimal mungkin, namun tak juga membawa
perkembangan yang berarti. Hingga akhirnya Tim dokterpun angkat tangan. Harapan
Hidup Mila sangat Tipis. Hanya sebuah
keajaiban yang dapat menyelamatkannya.
King
tak pernah lelah berdoa. Ia yakin do’anya pasti di dengar ALLOH. Setiap kali ia
selesai sholat King sempatkan baca suroh
yasin untuk adiknya yang sedang koma itu. Ia juga tak lupa minta bantuan doa dari para dokter-dokter yang ada di RS
KHC untuk kesembuhan adiknya.
King tak tega melihat keadaan
adiknya yang sangat memprihatinkan itu. Kedua kakinya dipasang
Gips dan di lilit perban. Begitu juga
tangan kanan dan kepalanya. Selang infuse menancap di tangan kiri nya. Selang oksigen pun
masih menancap sejak bulan
terkhir ini.
“Mila…, bangunlah, Sayang…, kakak di sini …,”
kata King sambil memegangi tanagn
adiknya lembut.
“yaa ALLOH …, selamatkanlah adikku …,” pinta King sambil menitikan
air mata.
Tiba-tiba
monitor pendeteksi detak jantung itu menunjukkan garis naik turun yang sesekali
garis itu berubah menjadi lurus. King
segera mengambil alat kejut jantung dan meletakkan alat itu ke dada
mila. King berusaha sekuat mungkin menahan air mata nya agar tidak jatuh. Ia
berusaha menghapus pikiran-pikiran
buruknya kalau mila tidak terselamatkan. Ia tak sanggup melihat langsung adiknya yang sangat dia cintai itu merenggang nyawa di hadapannya. King melakukannya
berulang-ulang kali. Dan baru yang ke empat , garis itu kembali stabil king
merasa sedikit legah.
“yaa ALLOH …., selamatkan adikku…., aku mohon
yaa ALLOH ….,” kata King dalam Hati.
King
memutuskan untuk tidak pulang sore itu. King menginap di RS agar
ia terus bisa memantau keadaan adiknya.
Sudah
terhitung lima bulan lamanya setiap pagi King selalu memeriksa kondisi adiknya
dengan detail. Tak sejengkalpun yang
terlewakan. King dengan serius
memerhatikan monitor dengan
garis naik turun yang menyerupai
sandi rumput. Dagunya mengerut dan dan
matanya terpejam. Setiap hari king melakukan hal seperti ini
tanpa rasa lelah. Menunggu dan
menjaga orang sakit memang menjenuhkan , melelahkan , dan butuh kesabaran yang
ekstra. Dan sudah lima bulan ini King
menjalaninya . tanpa mengeluh sekalipun.
Suatu
hari tiba-tiba tangan mila bergerak sedikit . benar tangan kurus
putih nan pucat itu bergerak perlahan. . perlahan pula gadis itu membuka
matanya . air mata bahagia King jatuh
dari kedua sudut matanya. Sambil
berulang kali mengucap hamdalah, ia langsung berlari keluar menghampiri pak Hadi.
Pak
hadi kelihatan gembira sekali mendengar berita dari King. King segera mengajak pak hadi masuk ke dalam dan memakaikan baju steril lebih dahulu sebelum mendekati mila. Wajah tua yang semula muram
kini berubah menjadi ceria.
“nak… mila sayang …, ” kata pak Hadi sambil
memegangi tangan kiri Mila.
“pa….pa…..” kata Mila lirih.
“Iya, sayang…, ini papa…,” jawab pak hadi
sambil menitikan air mata bahagia.
“Ini pa…..pa….,?”
“Iya, sayang …., ini papa…, ”
“aku takut kak Brama , Pa…” kata mila lirih.
“Jangan takut sayang. Sekarang kau
aman disini. Banyak yang akan menjagamu. Barama tak akan menyakitimu lagi. Dia sudah di penjara sekarang,” sahut pak
hadi sambil terus memegangi tangan anaknya. Rasa bahagia
memuncah di dadanya melihat sang putrid
tercinta masih bisa mengingatnya.
Mila
menitikan air matanya perlahan. Gadis itupun merasa sangat bahagia bisa bertemu
dengan papanya kembali.
“syukur Alhamdulillah , Nak…, ini sebuah
keajaiban ….. kau sudah lima bulan koma, tapi ALLOH masih menyelamatkan mu.”
Pak hadi lalu menoleh kearah King . pak Hadi menyuruh King mendekat.
King
melepas maskernya. Wajah tampan nan bersih itu
telah basah dengan air mata. Mila
menatap kearah dokter itu pelan.
“sayang, sungguh ALLOH punya sejuta
rencana yang tersembunyi di balik perjalanan hidupmu nak.” Kata
pak Hadi
“Mulai saat ini, percayalah tidak ada yang
akan menyakitimu lagi, Nak. Tidak akan ada satu pun tangan jahil
yang mengganggumu. Begitu pula Brama.
Sekarang ada yang akan menjagamu setiap
saat sayang. Papa sudah tua papa tidak bisa menjagamu dengan baik seperti dulu.”
“siapa , Pa ???” Tanya Mila lirih.
“kau masih ingat dengan kaka kandungmu, nak ?”
“I….ya….., Maulana Malik…, tapiii.., mila tak pernah melihatnya lagi.”
“kau ingin bertemu dengannya,Nak ??” Tanya pak hadi.
Mila
mengangguk pelan.
“Mila saa..ngat me…rindukannya, Pa..pa.”
“Dialah yang akan menjagamu, nak.”
“Bb…b…e…narkah , Pa??”
“dimana dia pa…? Mila i…i…ngin bertemu… dia ka… kak mila,”
kata Mila.
Pak
hadi Berdiri. Ia menyuruh King duduk di
Kursinya. Mila memperhatiakn dokter itu
dengan seksama walau masih lemah. Air mata King tak dapat terbendung lagi. Tanpa banyak kata, King
segera memeluk adik kandungnya yang selama dua puluh tahun ini terpisah.
Mila
kaget dengan pelukan dokter itu.
“Mila , dialah Malik. Maulana Malik kakak mu
yang slama ini kau rindukan, Nak. Peluk dia.” Kata pak hadi.
Mila masih diam tak membalas pelukan King. Ia
merasa semuanya terjadi begitu cepat. Mila masih tak percaya begiru saja. Ditatapnya lekat-lekat laki-laki yang membungkuk di depan wajahnya itu. Tatapan mata King menyiratkan kerinduan yang mendalam
yang bisa di terjemahkan oleh Mila melalui hatinya.
“Mila tidak ber..mim..pi, Pa? ” Tanya
mila sambil melirik papanya.
“Nggak sayang, … kamu ngaak mimpi. Dia
Maulana Malik kakak kandungmu.” Kata pak hadi.
Mila
meraba wajah King dengan tangan kirinya untuk
meyakinkan apa yang dikatakan papanya.
Muncul rasa tentram dan damai
ketika ia meraba wajah tampan nan
bersih itu. Wajah yang selalu ia
rindukan, yang selalu ia tunggu. Tatapan mata kedunya bertemu. Bertaut dalam
pusaran gelombang rindu yang menggelora.
Dalam aliran anak sungai kasih
sayang yang terus mengalir membasahi kedua pipi masing-masing.
“Kak malik …, ?”
“iya, sayang …, ini kak malik…, kaka sangat merindukan mu…..”
“Boleh Mila peluk kakak ?” Tanya Mila.
“tentu saja, sayang… peluk kakak …”
Tangan
kiri Mila meraih tubuh kekar King. Kaka–adik yang terpisah lebih dua puluh tahun
lebih itu menangis bersamaan penuh keharuan. Kerinduan yang slama ini terpendampun akhirnya dapat tercurah setelah sekian lama
waktu berjalan.
“dua puluh tahun lebih kita terpisah, Mila….
Kakak sangat merindukanmu.”
“Mila juga kak,,, mila sangat merindukan kakak. ” kata mila
dengan wajah berbinar-binar. Bicaranya pun mulai lancar. Gurat-gurat pucat di wajahnya perlahan
memudar. Kebahagiaan yang dirasakan melenyapkan
segala ketakutan dalam sekejap.
King
lalu tersenyum sambil memperlihatkan wajah adiknya yang cantik itu. “kaka sangat bahagia bisa bertemu denganmu,Mila…,”
kata King.
“Mila juga, Kak…,”
King
lalu mengecup keningnya yang masih di
perban itu dengan segenap kasih sayang dan cinta. Mila memegang erat
tangan kakaknya seakan tak ingin
berpisah lagi.
“kakak jangan tinggalkan Mila lagi yaa.. mila
nggak ingin pisah dengan kaka ..”
King
mengangguk.
“kakak janji sayang. Kaka nggak akan
tinggalin kamu lagi. Kita akan bersama selamanya. Kakak akan melindungi kamu. Nggak ada satupun yang bisa melukaimu lagi,” kata king
sambil mengusap air matanya.
Kakak
– adik itu lantas kembali berpelukan
penuh kebahagiaan.
Hari-hari ia jalani lebih
bersemangat dengan hadirnya Mila di sisinya. Tak sedikitpun ia mengeluh
walaupun ia merasa lelah luar biasa karena meskipun diluar jadwal visit dan praktiknya, ia masih
tetap berada di RS untuk terus memantau kondisi adik kandungnya yang sekarang dalam
masa pemulihan.
Rasa bahagia yang di rasakan Mila
tak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Ia bersyukur sekali bisa berkumpul dengan orang-orang yang pernah ada dimas lalunya. Terutama King,
kakak kandungnya. Walaupun terpisah
sekian lamanya , tapi ikatan batin yang terjadi tetap ada. Ketika pertama kali
menatap wajah kakaknya, ia sangat
yakin kalau leleki itu adalah kakak
kandungnya. Begitu pula King yang selama lima bulan setia mendampingi Mila dalam keadaan koma. Tak canggung
sedikitpun ia merawat adiknya itu
walaupun lama tak pernah bertemu. Bahkan seolah-olah sakit yang dirasakan Mila
ia rasakan juga.
Beberapa bulan kemudian mila masih
dalam proses penyembuhan di RS, namun suatu berita duka melanda Mila yaitu papa nya Mila dipanggil ALLOH , pak
hadi meninggali. Mila tersentak kaget. Tangis mila pecah. Perempuan itu
menangis sejadi-jadinya. Dadanya serasa dihantam
palu godaan yang besar dan berat.
Pandangannya gelap. Mila lalu jatuh tak sadarkan diri.
Saat di pemakaman pun tangis mila
kembali keras. King mengajak mila pulang, tp mila tidak mau .., sampai hujan
turun barulah Mila meninggalkan pemakaman.
Setelah pak hadi meninggal Mila kini
tinggal bersama King.
Dua belas bulan kemudian ….
Kini Mila telah mempunyai toko
bakery yang dimana modalnya
seluruhnya dari King pribadi.
King membuatkan toko kue untuk adik kesayangannya krena melihat bakat yang
dimiliki mila.
Sementara itu Dokter Firman adalah
salah satu dokter di RS punya King. Kan firman sekaligus sebagai sahabat King.
Ternyata selama Ini firman menyimpan perasaan terhadap Mila. Dengan proses yang
panjang firman mendekati Mila dan pada akhirnya dengan persetujuan King Firman memberanikan mngungkapkan perasaannya kepada
Mila, dan ternyata Mila juga mempunyai perasaan yang sama. Akhirnya,
Firman melamar Mila dan kedua orang tua
angkat Mila dan juga king menerima Firman karena Mila juga mencintai Firman.
Akhirnya mila hidup bahagia dengan
pilihan pendamping hidupnya.
Sementarra King tetap melanjutkan
tugasnya sebagai seorang doter, karena
dulu King memang berjanji pada Mila bahwa dia Tidak akan menikah sebelum
melihatt adiknya Menikah , ada yang menjaganya.
Dan kini dokter King menunggu
kesiapan Dokter Shinta sebagai calonnya.
Bhasa yang
di gunakan gampang di mengerti , tidak sulit. Gaya
bahasa novel ini sangat sederhana namun indah. Dapat dicerna oleh semua
kalangan. Sesekali menggunakan bahasa jawa yang ringan untuk menampilkan nuansa
daerah.
Sudut pandang yang di gunakan dalam novel ini adalah → Sebagai
orang pertama yang menggunakan kata Aku dalam dialog nya , dan sebagai Orang ketiga ,karena diceritakan oleh penulis
tentang orang lain yaitu menggunakan
kata Dia, Syarifah/Mila, Malik/King, pak Hadi dan tokoh-tokoh lainnya.
Bukti
dapat dilihat dari bacaan Hal 54 :
Sementara
itu di Kediri , seorang gadis sederhana hanya hidup berdua dengan ayahnya. Gadis itu adalah Syarifah Kamila.
Kehidupannya berbalik 180 derajat sejak
ibunya bu nuraini meninggal dalam
kecelakaan ketika dia duduk di bangku
SMP. Ayahnya pak Hadi depresi berat karena di tinggal mati istrinya. Selain itu
usaha di bidang property yang di geluti
pak hadi mengalami kebangkrutan.
Tempat :Latar tempat kejadian dalam cerita ini yang
dominan adalah di Kota Jogjakarta, Kediri , dan Surabaya.
Waktu : Latar
waktu kejadian dalam novel tersebut adalah malam
Hari , Siang Hari dan pagi Hari
Suasana : Suasana Kejadian dalam novel tersebut adalah
Menyenangkan, menyedihkan, tegang , cemas takut
bercampur semua.
Ketahuilah, ujian dan cobaan di dunia
merupakan sebuah keharusan, siapa pun tidak bisa terlepas darinya. Bahkan,
itulah warna-warni kehidupan. Kesabaran dalam menghadapi ujian dan cobaan
merupakan tanda kebenaran dan kejujuran iman seseorang kepada Allah SWT
Sesungguhnya ujian
dan cobaan yang datang bertubi-tubi menerpa hidup manusia merupakan satu
ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah Azza wa Jalla. Tidak satu pun
diantara kita yang mampu menghalau ketentuan tersebut.
Keimanan, keyakinan,
tawakkal dan kesabaran yang kokoh amatlah sangat kita butuhkan dalam menghadapi
badai cobaan yang menerpa. Sehingga tidak menjadikan diri kita berburuk sangka
kepada ALLOH SWT terhadap segala Ketentuan-Nya.
Oleh karena itu,
dalam keadaan apapun, kita sebagai hamba yang beriman kepada ALLOH SWT harus
senantiasa berbaik sangka kepada Allah. Dan haruslah diyakini bahwa tidaklah
ALLOH menurunkan berbagai musibah melainkan sebagai ujian atas keimanan yang
kita miliki. ALLOH sebagaimana tertulis dalam firman-Nya : “Apakah kalian mengira bahwa kalian akan
masuk ke dalam surga, padahal belum datang kepada kalian (cobaan) sebagaimana
halnya orang-orang terdahulu sebelum kalian? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan
kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam goncangan) sehingga
berkatalah Rasul dan orang-orang yang bersamanya : Bilakah datang pertolongan
Allah? Ingatlah sesungguhnya pertolongan Allah amatlah dekat.” (QS. Al Baqarah
: 214)
Kesabaran merupakan
perkara yang amat dicintai oleh Allah dan sangat dibutuhkan seorang muslim
dalam menghadapi ujian atau cobaan yang dialaminya. Sebagaimana dalam
firman-Nya : “…Allah
mencintai orang-orang yang sabar.” (QS. Al Imran : 146).
Novel Kutemukan Engkau
dalam sujudku memberI kita pelajaran yang sangat brmakna, yaitu mengajarkan
kita untuk selalu sabar dalam menjalani
segala apaun cobaan yang ALLOH timpahkan kepada kita , karena itu adalah salah
satu wujud kecintaannya kepada hambanya salah satu wujud kepeduliannya kepada
hambanya.
Beberapa hikmah yang
dapat di jadikan pelajaran atau sikap positif yang terdapat dalam novel
Kutemukan Engkau Dalam sujudku adalah :
sabar dalam menghadapi ujian dan
cobaan dari Allah adalah benar-benar menjadi barometer keimanan dan ketakwaan
kepada Allah SWT.
Malik
dan Mila adalah saudara sekandung. Kedua orang tuanya meninggal karena sebuah
kecelakaan . karena kedua orang tua mereka
putus hubungan dengan keluarga besar mereka di Kalimantan akibat pernikahan yang tidak di
setujui , Malik dan Mila yang masih
kecil Akhirnya di rawat tetangga mereka di Jogjakarta.
Malik (King) dan Syarifah (Mila)
adalah dua orang saudara yang kini terpisah sejak kecil dengan kehidupan yang
berbanding terbalik antara kakak beradik tersebut.
Karena
kemiskinan orang tua angkat Malik dan
Mila terjerat utang dengan Tuan Suharso. Malik akhirnya di minta oleh suharso
sebagai ganti utang yang tidak
sanggup dibayarnya. Malik akan dirawat dan disekolahkan, demikian tipu suharso. Padahal, malik di
jual. Namun ternyata Malik cukup
beruntung karena sebelum ia ingin di
jual ke luar negri ada sepasang dokter suami istri yang sangat mengiginkan
anak , karena mereka tIdak bisa mempunyai anak , akhirnya mereka membeli King/malik. Malik hidup mewah
dengan segala fasilitas yang di beri oleh orang tua angkatnya . bahkan King
telah sukses menjadi Dokter dan mempunyai rumah sakit sendiri.
Sedangkan
Mila diangkat oleh keluarga pak hadi di Blitar. Kehidupan mila awalnya sangat
berkecukupan , namun setelah Ibu angkatnya meninggal karena kecelakaan juga
saat pulang mengajar pak Hadi suaminya sangat depresi dengan hal tersebut.
Sehingga memengaruhi bisnis atau usahanya , lama kelamaan bisnis Pak Hadi
mengalami kebangkrutan dan jatuh miskin. Pak Hadi mempunyai anak kandung
laki-laki bernama Brama, semenjak meninggalnya Istri pak Hadi , Brama yang
tadinya merupakan anak yang sopan ,
berbakti kini kini berubah menjadi sosok seorang preman . bahkan Brama menculik Mila dan menyekapnya
berbulan-bulan dengan penuh siksaan dan pelecehan seksual yang dilakukannya.
Hal ini Brama lakukan karena ingin
menikahi Mila , tapi itu tidak mungkin karena Brama adalah kakak
Angkatnya. Namun Brama tidak mau tau.
Kehidupan Mila benar-benar sangat sengsara .
Maka
benar-benar terpisahlah Malik dengan Mila dalam waktu dua puluhan tahun. Berkat petunjuk dari
temannya , juga melalui mimpi, malik pun mencari adiknya. Malik yang sebenarnya
tidak mengenal agama akhirnya belajar untuk mendekati ALLOH AZZA WA JALLAH.
Malik belajar Sholat dan ajaran Islam
lainnya.
Dalam
proses pencarian King untuk mencari adiknya banyak perubahan yang alami dalam
hal positif , terutama dalam mendekatkan diri pada ALLOH swt., .
Ia sadar bahwa selama ini ia bukanlah termasuk orang yang beriman dan beramal kebaikan. Betapa malangnya ia
menyiayniakan kesempatan hidupnya dengan hal-hal yang penuh dosa dan maksiat .
pergi kediskotik setiap akhir pekan,
menghamburkan uang dengan mudah, gaya pacarnnya dengan Fonda yang termasuk “free style” , serta semua bentuk kemaksiatan duniawi yang menyilaukannya.
Namun kini king telah meninggal kan
semua itu , sekarng king bertaubat kepada ALLOH. Perlahan King mulai
meningkatkan Sholat 5 waktunya. Kini ia telah berhasil sholat 5 waktu dalam sehari yang
sebelum-sebelumnya tak pernah ia kerjakan. Sekalipun ia merasa itu tersa berat
, namun ia mencoba untuk mengerjakan dengan ikhlas. Ia bersungguh-sungguh
mendekatkan diri kepada ALLOH.
Sholat-Sholat sunnah nya juga berusaha ia penuhi. Do’a-do’a sholat dhuha dan
tahajjud ia pelajari.
Di rumah sakitpun King tak sungkan
atau malu bertanya seputar agama kepada
Dr. Shinta atau dokter-dokter lainnya yang lebih tau tentang agama. Ia merasa
senang ketika berhasil mendapat jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan batinnya. selain itu sangat
banyak pula rintangan dan tantangan yang ia hadapi, namun dengan semanagat dan tekat yang kuat King tidak pernah Putus
asa dalam mencari adikknya.
Mulailah malik mencari adiknya.
Informasi awal di dapatkan dari Erick si sindikat pencurian anak, kemudian dari
Erick di kasih informasi bahwa malik/King ia beli dari suharso. Kemudian king
dan pak handoko beserta ibu jeanny
menemui suharso dari suharso ia mendapat informasi untuk ke tempat dimana Malik dulu tinggal yaitu
Jogjakarta dekat kraton. Lalu mereka ke
RT sekitar situ, tak begitu sulit buat mencari rumah RT saat di rumah pak RT
mereka mendapat informasi banyak dari pak hudori, lalu setelah pak hudori
certia panjang lebar tentang masa lalu Malik dan keluarganya yang dia tahu pak
hudori mengarahkan king untuk menemui pak joko dan ibu sudarti. Karena selama
sri sakit mereka yang paling dekat sama Sri. Mereka yang mengurusi anak Sri.
Joko dan sudarti lebih dekat dengan keluarga sri. Namun Sudarti kini pindah ke
Surakarta tepatnya di jebres . King , pak handoko dan bu jeanny menuju ke
Surakarta dengan harapan mereka bertemu dengan adiknya dan keluarganya.
King berhasil menemukan rumah joko dan
sudarti. Di situ mereka sangat banyak mendapatkan informasi tentang masa kecilnya dan keluarga nya.
Bahkan joko dan sudarti ikut membantu dalam mencari Syarifah dan keluarga
angkatnya dulu.
Kini keluarga pak Handoko telah
sampai ke Surakarta daerah jebres mereka menemukan rumah sudarti. Saat bu jeanny telah menjelaskan kedatang
mereka dan siapa mereka Bu sudarti kaget mendengar penjelasan Bu jeanny. dia
tidak menyangka kalau yang di depannya kini adalah malik maulana , lalu bu
sudarti menceritakan masa lalu King dulu saat di Jogjakarta sebelum ia di jual
oleh suharso . king merasa terharu dengan kisah hidupnya dulu. Lalu King
menanyakan tentang adiknya . King/malik menanyakan syarifah , namun bu sudarti
tidak tahu tentang keberadaan Syarifah sekarang semenjak dia di adopsi oleh pak
hadi dan bu nuraini saat sri sakit,sedangkan anto semenjak ibu sri meninggal
dia memilih untuk berdomisili di semarang. Kemudian pak jiko suami Bu sudarti
member info bahwa anto sekarang jadi pengusaha makanan yang sukses di kota
semarang. Bu sudarti dan pak joko ikut membantu king dan keluarga dalam mencari
Syarifah.
Setelah sampai di semarang akhirnya
king dan keluarga serta pak joko dan bu sudarti akhirnya menemukan anto. Anto
kaget , antara percaya dan tidak . kini dia bertemu lagi gengan adik angkatnya
yang yang hamper 20 tahun lalu berpisah.
Segera saja Anto memeluk King dengan penuh haru. King juga sangat senang bisa
ketemu sekarang dengan kk angkatnya.
Anto banyak cerita ke King tentang
masa lalu king Dan Syarifah. King mendapat informasi tentang syarifah. ”Syarifah di adopsi pak hadi dan bu nuraini
, mereka tinggal di Blitar” kata anto. Akhirnya anto mendapat petunjuk se
selanjutnya untuk mencari sytarifah ke blitar.
Hari selanjutnya dimulai lagi pencarian syarifah/mila. Kini
King hanya pergi bersama Anto, istri anto dan supirnya menuju ke Blitar.
Namu sesampai ke blitar ternyata pak
hadi dan bu nuraini yang mengadopsi Syarifah kini telah tidak tinggal lagi di
situ karena semenjak bu nuraini
meninggal karena kecelakaan pak hadi secara perlahan mengalami kebangkrutan
dalam perusahaannya sehingga rumahnya di sita dan menurut informasi dari
tetangga dekat pak hadi yang di dapat
pak hadi dan syarifah kini pindah ke semarang daerah Kediri. Mereka di beri alamat syarifah dan
pak hadi di Kediri. Keesokan harinya tibalah mereka di Kediri, cukup sulit
mencari alamat pak hadi, namun dengan bertanya ke beberapa orang akhirnya
ditemuakn kediaman pak hadi.
Kedatangan anto dan king membuat pak
hadi kaget dan seakan tak percaya. Namun pak hadi sangat senang dengan
kedatangan mereka. Anto dan king bercerita banyak pada pak hadi mulai dari awal pencarian hingga akhirnya
bisa menemukan pak hadi. Pak hadi pun
banyak cerita bagaimana akhirnya ia bisa
sampai ke Kediri. Di akhir cerita pak
Hadi menangis tersedu-sedu. Sejak tadi,
sejak awal datang King sebenarnya ingin
segera menanyakan di mana adiknya
berada. Namun, di cegah oleh anto melihat pak hadi masih menangis.
“Syarifah
di mana sekarang, pak ? saya ingin bertemu dengannya,’’ kata King.
Pak hadi sesenggukan. Pak hadi lalu
melanjutkan ceritanya. Mereka terkejut
mendengar cerita pak Hadi bahwa Mila nyaris di perkosa oleh kakak angkatnya sendiri, Brama.
“brama
itu naksi berat sama Mila. Saya nggak
akan mau menikahkan gadis se shalihah Mila
dengan pemuda berandalan dan kejam seperti Brama. Walupun saya tidak
punya kewajiban langsung meninikahkan Mila, tapi saya orang tuanya. Saya tetap
ingin yang terbaik untuk anak saya.” Kata pak hadi dengan bercucuran air
mata.
King diam menunduk mendengarkan
cerita pak hadi . air matanya menetes perlahan. Ia tak menyangka bahwa kisah
hidup yang dialami adiknya sebegitu
Rumit dan pelik.
“sudah
lebih dua bulan ini, Mila di culik Brama.
Kadang brama SMS lewat saiful. Ngancam saya jangan menelfon polisi . karena
kalau saya nekat menelfon polisi maka Brama akan menyakiti Mila. Sya nggak tau mila sekarang berada dimana.., ”
pak hadi menagis tersedu sedu.
King memeluk pak hadi erat-erat.
“kamu
ada dimana nak.., pap kangen sama Mila …, ”
“saiful
itu siapa pak ??” Tanya anto.
“saiful itu tetangga yang tinggal di permukiman
sebelah. Saifuul sudah banyak membantu saya. Dia kenal baik pula dengan Mila.
Pak joseph dan keluarganya juga tinggal di permukiman sebelah, sama seperti
saiful sering membantu ssaya dan Mila.” Terang pak hadi.
“bisa
kami bertemu mas saiful pak ??” Tanya King.
“Bisa
, bias any jam-jam segini mas saiful
kemari kok. Mas saiful selalu membawakan makanan untuk saya,” kata pak
hadi.
Memang benar setengah jam
kemudian saiful datang. Saiful agak
kaget rumah pak Hadi kedatangan banyak tamu.
Pak hadi menyuruh saiful duduk di
dekatnya. Pak Hadi pun cerita kepada saiful tentang tamu-tamunya itu.
“oohh
…, jadi sampean ini kkak akndungnya Mila ??” Tanya saiful pada King
“iya…,
sya kakak kandungnya Mila”
“begini.
Saya sudah sering mencoba
menghubungi Brama. Tapi, selalu tidak
bisa. Rupanya Brama sudah ganti nomor. Brama pernah sekali menyambungkan telfon antara Mila dengan pak Hadi. ”
“lalu
? apa yang bisa kita lakukan ?? ” Tanya anto.
“menghubungi
polisi?” tanyan
King.
“jangan.
Jangan . itu sama saja kita bertindak
bodoh. Sya tahu siapa Brama. Dia tidak
akan main-main dengan ancamannya. Brama bahkan pernah nyaris membunuh ayahnya
sendiri.” Terang saiful.
“lantas
? bagaiman ?? apa kita hanya diam saja??
Saya nggak mau adik saya disakiti.” Kata King.
Semuanya lantas terdiam. Sibuk
memikirkan langkah appa yang seharusnya di tempuh.
“saya
hanya bisa memohon pada ALLOH agar
selalu melindungi Mila…. Saya rela Brama membunuh saya agar mila di kembalikan
denga selamat dan tidak di sakiti,” kata pak Hadi.
King terharu mendengar penuturan pak
hadi. Pengorbanan pak hadi untuk mila sungguh besar, sekalipun mila bukan darah
dagingnya sendiri.
Kini mereka hanya bisa berdo’a atas
keselamatan Mila.
Tiga bulan kemudian. Sudah 3 bulan
Mila di sekap dalam Ruangan pengab itu, dan ia berusaha untuk keluar, kabur
dari tempat itu dengan bantuan pak obeng bapak tua yang sering memberi makan
Mila selama di sekap sehingga ia bisa berahan hidup. Akhirnya mila berhasil
kabur namun ia di kejar oleh Brama lalu Mila bersembunyi naik kedalam Truk
terasi. Mila tertolong namun ia pingsan . pengemudi truk bernama agung ia kaget melihat seorang gadis yang pakaian
nya compang camping, rambutnya berantakan, pucat, kurus, bagaikan mayat hidup
dalam keadaan pingsan. Ia kemuudian membawanya kerumahnya dan Ibu yang
merawatnya. Beberapa hari di rumah agung ia berusaha lagi untuk kabur Mila
ingin pulang kembali ke Kediri , namun saat ia ingin pulang ia kena tipu lagi
dengan mobil open kap yang ia tumpangi saat itu mila ada di Surabaya dan Mila berkata “mobilnya ke Kediri pak ?” padahal mobil tersebut bukan mengarah ke
Kediri. Ia mempermainkan Mila tnpa Mila sadari.ke dua Pegemudinya inngin
memerkosa Mila, ia membius Mila sampai pingsan. Namun saat Mila tersadar telah
ada di gubuk kecil yang terpencil Mila kaget melihat Pria di depannya
telah Telanjang dada ingin merenggut kehormatan Mila. Lalu Mila langsung lari dan memukul kedua orang
tersebut dengan balok sampai mereka pingsan.
Kemudian Mila berlari-berlari terus
sejauh mata memandang sambil menangis
krn sudah beberapa kali kehormatannya terenggut dengan orang yang
biadap. Tanpa ia ketahui ada dimana dia berada. Lalu mila
kelelahan dan sudah sangat lemah , ia tak sanggup lari berlari dengan keadaan
yang berdarah-darah, tubuh lemas dan sebagainya . ia terjatuh dan tak ada
seorangpun yang ada di situ. Lau pada pagi hari pak joseph dan anaknya tito tetangga dekat Mila lewat di sekitar situ
daerah Surabaya karena ada sesuatu yang telah dia urus. Dan
melihat banyak orang mengerumun. Mereka pun keluar dan melihat ada apa.
Ternyata syarifah Kamila yang tergeletak tak sadarkan diri dengan tubuh yang
sangat pucat dan berdarah. Mereka pun membawa Mila ke rumah Sakit terdekat dari situ , dan kata mayarakat di
situ yaitu RS KCH. Ternyata RS itu adalah RS milik King dan King juga sebagai
dokter disana.
King sangat bahagia akhirnya
bisa menemukan sosok yang sanagat
ia rindukan , namun disatu sisi ia sangat
sedih melihat kondisi adiknya yang tengah
krisis. King samaskali tidak menyangka dipertemukan dengan adiknya
dengan cara seperti ini. Sama skali tidak pernah King duga. King hanya sempat
berfikir bahwa dia akan di pertemukan dengan adiknya langsung berpeluk haru
dengan berbalut kerinduan yang mendalam. Namun walau tidak seperti itu. King
sudah merasa Sangat bahagia karena ALLOH masih mengidzinkannya bertemu dengan
adikknya. Selama ini King selalu berdo’a untuk di pertemukan dengan adik
kandungnya dan King yankin bahwa ALLOH
pasti akan mendengar Do’anya dan itu terbukti hari ini.
King melakukan segalanya untuk
kesembuhan adiknya. Sudah 5 bulan Mila dalam keadaan koma tidak
sadarkan diri bahkan untuk bernafas saja perlu di bantu dengan tabung oksigen. Namun Alhamduliullah akhirnya Mila telah sadar .
Hari-hari
ia jalani lebih bersemangat dengan hadirnya Mila di sisinya. Tak sedikitpun ia
mengeluh walaupun ia merasa lelah luar biasa karena meskipun diluar jadwal visit dan praktiknya, ia masih
tetap berada di RS untuk terus memantau kondisi adik kandungnya yang sekarang dalam
masa pemulihan.
Rasa
bahagia yang di rasakan Mila tak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Ia
bersyukur sekali bisa berkumpul dengan orang-orang yang pernah ada dimasa lalunya. Terutama
King, kakak kandungnya. Walaupun
terpisah sekian lamanya , tapi ikatan batin yang terjadi tetap ada. Ketika pertama kali
menatap wajah kakaknya, ia sangat
yakin kalaunleleki itu adalah kakak
kandungnya. Begitu pula King yang selama lima bulan setia mendampingi Mila dalam keadaan koma. Tak canggung
sedikitpun ia merawat adiknya itu
walaupun lama tak pernah bertemu. Bahkan seolah-olah sakit yang dirasakan Mila
ia rasakan juga.
Beberapa
bulan kemudian mila mash dalam proses penyembuhan di RS, namun suatu beita duka
melanda Mila yaitu papa nya Mila
dipanggil ALLOH , pak hadi meninggali ayah angkatnya yang sangat menyayanginya
dan ia sayangi sepenuh hati. Mila
tersentak kaget. Tangis mila pecah. Perempuan itu menangis sejadi-jadinya. Dadanya serasa dihantam palu
godaan yang besar dan berat. Pandangannya
gelap. Ia sangat terpukul denga ke pergian ayahnya, namun Mila berusa
mengikhlaskannya sebab Dia tau semuanya dari ALLOH dan akan kembali kepada
ALLOH juga.
NB:
Alhamdulillah … akhirnya selesai juga Analisis Novel ku …, walau masih sangat jauh
dari kesempurnaan.
By NWS :) Nur Wahidah Syamsu